Nias.WahanaNews.co, Nias Selatan - Kisah pilu dialami seorang bocah asal Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan.
Di usianya yang masih 10 tahun, bocah perempuan itu diduga kerap disiksa oleh kakek, nenek dan tantenya.
Baca Juga:
Update Kasus Bocah Disiksa hingga Kaki Patah di Nias Selatan: 1 Orang Ditetapkan Tersangka
Bocah ini mengalami patah tulang di kedua kakinya dan tidur di kandang anjing.
Kejadian yang dialami bocah ini terungkap setelah sebuah akun facebook @Lider Giawa memposting peristiwa yang dialami bocah itu pada Minggu (26/1/2025) pukul 16.33 Wib.
Postingan itu telah disukai sebanyak 3.121, dengan 1.000 komentar dan dibagikan sebanyak 7.200 kali.
Baca Juga:
Bocah Laki-laki 5 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Sarung di Ruko Bekasi
Pada postingannya, Lider Giawa mengunggah 3 buah foto kondisi bocah itu dengan menambahkan caption sebagai berikut:
INI SUNGGUH PERLAKUAN BIADAB DARI KECIL SAMPAI MENUJU UMUR 10 TAHUN DISIKSA HABIS OLEH KAKEK,NENEK,BAPA UDANYA DAN TANTENYA..
INI ANAK PERNAH DI LAPORKAN DI POLRES NISEL PAS POSISI KAKINYA MASIH PATAH SATU DAN LANGSUNG TURUN KAPOLRES WAKTU ITU DAN BANYAK ALASAN MEREKA TAPI KALI INI TIDAK ADA ALASAN LAGI KARNA ANAK INI SUDAH BISA MENJAWAB KETIKA PIHAK KEPOLISIAN MENANYAKAN KARNA DIA SUDAH BISA BERBICARA KARNA WAKTU KAPOLRES DATANG BBRP TAHUN YANG LALU DIA BELUM BISA BICARA SAAT BAPA UDANYA MENGINJAK KAKINYA DAN SEKARANG KAKINYA YANG SATU TIBA-TIBA PATAH DAN SAAT ADA YG MENANYAKAN PAS DI MAU KABUR DAN DIA MENJAWAB DIA TIDAK TAHAN LAGI KARNA DIA DI TEMPATKAN DI TEMPAT ANJING DAN KAKINYA YANG SATU DI PATAHKAN OLEH TANTENYA SENDIRI DENGAN CARA KATANYA MULUTNYA DI TUTUP PAKE KAIN LALU KAKINYA DINPATAHKAN..
MOHON KEPADA LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK DAN KAPOLRE SERTA KAPOLSEK DI WILAYAH NIAS SELATAN UNTUK MENELUSURI ANAK INI KARNA ANAK INI SUNGGUH DI JADIKAN SEPERTI BINATANG..LOKASINYA DIHILIKARA KEC.LOLOWAU KAB.NIAS SELATAN..
KALAU POLISI MENANYAKAN KEPADA ANAK TERSEBUT JANGAN DI DEPAN KAKEK NENEK DAN TANTENYA KARNA MEREKA SELALU MENGANCAM AGAR DIA TUTUP MULUT DAN ANAK INI TIDAK PERNAH KAMI LIHAT KELUAR SELAMA BEBERAPA TAHUN SUNGGUH MIRIS PERLAKUAN MEREKA..
RUMAH A.JESI NDRURU DI HILIKARA
VIRALKAN INI NYATA BUKAN HOAX
INFO PEMUDA DESA
#VIRAL
KAPOLRI LISTYO SIGIT. DENGARKAN JERITAN RAKYAT DI BAWAH INI YANG TERTINDAS , Polres Nias Selatan Polres Nias Selatan
Jangan hanya Diam wahai penguasa
Kapolres Nias Selatan Turun Tangan
Sementara Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana Sunarya, membenarkan adanya seorang bocah yang diduga menjadi korban kekerasan.
Momen Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana Sunarya mengunjungi bocah yang mengalami patah tulang di kedua kakinya. [WahanaNews/Ist]
Diketahui, Ferry telah mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi bocah itu di UPTD Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, pada Senin (27/1/2025) kemarin.
Dalam pertemuannya dengan bocah itu, Ferry memberikan bingkisan. Selain itu, personel dari Polsek Lolowau juga berusaha menghibur bocah itu dengan memutar video di ponsel milik Kapolsek Lolowau untuk mengurangi rasa traumanya.
Usai bertemu bocah itu, Ferry bersama Kepala Desa setempat langsung meninjau rumah tempat tinggal korban.
Di lokasi itu, Ferry berdiskusi dengan keluarga korban dan warga sekitar untuk menggali informasi lebih banyak terkait kasus tersebut.
Pada kesempatan itu, Ferry juga memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya perlindungan anak.
“Kita hadir untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak Kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini,” kata Ferry melalui keterangan tertulis yang diterima Nias.WahanaNews.co, Selasa (28/1/2025),
Ferry memastikan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Saat ini, tim dari Polsek Lolowau sedang melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu.
“Kami sudah menurunkan tim untuk mendalami kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan kami akan terus berupaya mengungkap fakta yang sebenarnya,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. Langkah tersebut penting untuk menjaga privasi dan kenyamanan korban.
“Kami akan bekerja profesional dan transparan agar keadilan bisa ditegakkan. Masyarakat juga harus bijak, jangan sampai menyebarkan informasi yang tidak benar,” harapnya.
Ferry pun menegaskan bahwa kasus kekerasan terhadap anak menjadi salah satu perhatian utama bagi penegak hukum. Ia mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan setiap tindakan kekerasan terhadap anak agar segera ditindaklanjuti.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Jangan ragu untuk melapor jika ada tindakan yang mencurigakan,” tambahnya. [CKZ]