Nias.WahanaNews.co, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) untuk mencari sosok ketua MK pengganti Anwar Usman.
Enam hakim menyatakan tak bersedia menjadi kandidat Ketua MK, sehingga hanya Suhartoyo dan Saldi Isra yang jadi kandidat pengganti Anwar Usman.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Ungkap Kasus Pembakaran Rumah Hakim, 3 Pelaku Diamankan dan 1 Penadah
"Kami semua sudah bermusyawarah dan mengeluarkan pandangan masing-masing secara bergilir dan setelah itu kita sampai pada titik masing-masing hakim konstitusi menyebut nama siapa yang diinginkan untuk menjadi ketua," kata Saldi Isra dalam jumpa pers pengumuman hasil RPH, di Mahkamah Konstitusi, Kamis (9/11/2023).
Saldi membeberkan, pada pertemuan itu muncul dua nama.
"Satu, karena yang lain menyatakan tidak bersedia jadi ketua, sehingga memunculkan dua nama," terangnya.
Baca Juga:
JPU Tuntut Hakim Nonaktif Djuyamto 12 Tahun Penjara, Sebut Jaksa Tak Punya Hati Nurani dan Tak Adil
Selain namanya, kata Saldi, yang muncul satu lagi Dr Suhartoyo.
Saldi menuturkan, beberapa di antara enam hakim itu tak bersedia karena beberapa hal. Hakim Arief Hidayat, kata Saldi, yang disebut memilih untuk mengambil peran lain.
"Pak Manahan sudah mau pensiun. Pak Wahid sudah mau pensiun, dan yang lain-lain merasa dua nama ini sebetulnya orang yang bisa didorong ke depan untuk kayak loko gitu ya, pimpinan kolektif," ungkapnya.