Di awal perjalanan kariernya, dia pernah mengabdi di kapal perang KRI YNS 332 sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal.
Setelahnya, Yudo kemudian menjabat sebagai Kadep Ops di KRI Ki Hajar Dewantara 364. Ia kemudian berpindah ke KRI Fatahillah 361 sebagai Palaksa.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Karier Yudo kemudian terus merangkak naik setelah dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong 801. Selanjutnya Yudo juga dipercaya menjadi komandan di KRI Sutanto 877 dan KRI Ahmad Yani 351.
Ia juga tercatat mengisi posisi sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) di Tual, Maluku kurun waktu 2004-2008. Yudo kemudian melanjutkan karirnya sebagai Komandan Lanal Sorong, Papua Barat (kini Papua Barat Daya) hingga 2010.
Usai bertugas di Papua, Yudo ditunjuk mengisi jabatan Komandan Satkat Koarmatim. Ia lantas dipercaya menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 2017.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Selang setahun, Yudo kemudian ditempatkan untuk menjabat sebagai Panglima Komando Armada I yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat hingga 2019.
Ia kemudian diangkat menjadi Perwira Tinggi bintang tiga atau Laksamana Madya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Saat mengisi posisi Pangkogabwilhan I itu, Yudo dinilai mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, imbas adanya pelanggaran oleh kapal nelayan China pada 2020.