WahanaNews-Nias | Dalam beberapa pekan terakhir harga beras mengalami kenaikan, Perum Bulog mengklaim sejak Januari-September 2022 ada 650.000 ton beras yang sudah digelontorkan perusahaan.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menilai program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau Operasi Pasar untuk menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras.
Baca Juga:
Ditreskrimsus Polda Gorontalo: Imbauan Terkait Kenaikan Harga Beras
Dia pun sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH tahun ini semakin digalakan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," ujar Buwas, Sabtu (24/9).
Bulog melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini, berdasarkan pencatatan harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu.
Baca Juga:
Gegara Tanya Harga Beras Ganjar Dibilang Nyindir, Netizen: Kalau 16 Suara Bapak
Buwas mengklaim kegiatan operasi pasar yang dilakukan sepanjang tahun ini cukup efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahan pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
“Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang," tutur dia
Buwas kemudian menjelaskan pihaknya akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampai pelosok tanah air, perusahaan juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail.