WahanaNews-Nias | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan G20 di Bali yang dilaksanakan saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri. Terutama saat acara jamuan makan malam.
Akan tetapi, Jokowi membeberkan jika panitia nasional pelaksanaan G20 di Bali sempat melakukan rekayasa cuaca. Rekayasa dilakukan agar acara jamuan makan malam yang dihelat di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa, 15 November 2022 malam, tidak turun hujan.
Baca Juga:
Pilkada 2024 Dinilai Gagal, Jokowi Kembali Jadi Kambing Hitam
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika bertemu beberapa pemimpin redaksi media nasional di Hotel Apurva Kempinski, Bali, melansir WahanaNews.co, Kamis (17/11).
“Saya sudah putuskan gala dinner di GWK, disiapkan lighting-nya dengan baik, dan prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada hari itu akan hujan,” kata Presiden.
Setelah mendapat informasi diperkirakan hujan, Jokowi menyebut, panitia langsung merencanakan rekayasa cuaca.
Baca Juga:
Pegiat Medsos Minta Jokowi Jangan Muncul Selama 5 tahun
“Kita menggunakan BMKG dan kita menyiapkan TMC (teknologi modifikasi cuaca),” kata Presiden.
Beberapa pemimpin redaksi menduga panitia G20 menggunakan jasa pawang hujan. Namun, Jokowi membantahnya. Ia ingin pengendalian cuaca dilakukan secara ilmiah.
“Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,” kata Jokowi menceritakan proses rekayasa cuaca.