Ia mengatakan tender sudah dilakukan dua kali dan sudah bolak balik diulang terus.
Ia pun menegaskan bahwa selalu mengikuti progres perjalanan proyek itu.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Jangan pikir saya enggak ikuti. Kita ngerti satu dan dua tadi kita ngerti," katanya.
Jokowi mengatakan, negara ingin neraca transaksi berjalan bisa baik, neraca perdagangan baik, serta impor tidak banyak lantaran Indonesia bisa memproduksi sendiri.
"Karena kita punya industrinya, kita punya mesinnya, kita punya bahan bakunya. Kok enggak kita lakukan malah impor, itu yang saya sedih," tutur dia.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Dengan jalannya proyek ini, Jokowi yakin akan banyak impor barang yang hilang, terutama yang berkaitan dengan petrokimia dan segala turunannya.
"Saya sudah ke TPPI sudah turunannya sampai segitu banyaknya saya geleng-geleng betul. Barang kayak gini enggak cepat-cepat dijalankan, kalau saya 24 jam penuh saya kerjain agar ini segera jalan," ujar Jokowi.
Ia mengatakan, Pertamina dapat keuntungan dari situ, negara dapat keuntungan dari substitusi impornya, kemudian akhirnya neraca perdagangan baik dan transaksi berjalan menjadi baik.