NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias Barat - Usai meninjau kesiapan lapangan Merdeka sebagai lokasi pendaratan helikopter Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin, Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit (RS) Pratama Onolimbu, Selasa (9/7/2025).
Sidak ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi sarana dan prasarana rumah sakit mulai dari fasilitas bangunan, peralatan medis, hingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Besok Menkes Budi Naik Helikopter ke Nias Barat, Groundbreaking Pembangunan RS Tipe C
Layanan Kesehatan Buruk
Dalam dialognya dengan sejumlah tenaga medis ditemukan kondisi mencengangkan terkait jumlah kunjungan pasien yang mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir.
Ironisnya, kondisi itu disebabkan karena tidak tersedianya air bersih.
Baca Juga:
Menkes: RS Pemerintah hingga Swasta Terlibat dalam Kasus Perundungan Mahasiswa Kedokteran
Seorang pegawai menyebutkan bahwa persoalan tersebut sebenarnya bisa diatasi hanya dengan pompa air seharga Rp9 juta.
“Hanya karena uang Rp. 9 juta, pelayanan kesehatan kepada masyarakat terganggu. Apalah artinya rumah sakit ini kalau tidak bisa melayani dengan layak. Wajar jika masyarakat lebih memilih berobat ke klinik swasta. Saya minta ini segera diperbaiki. Kalau perlu, direkturnya akan saya evaluasi,” geram Eliyunus Waruwu.
Tak luput kondisi gedung disorotinya. Banyak plafon rusak akibat kebocoran atap. Namun herannya tidak ada langkah perbaikan signifikan dari pihak pengelola maupun Dinas Kesehatan.
Menurut penuturan seorang pegawai bahwa selama periode sebelumnya, alokasi anggaran untuk RS Pratama hanya sekitar Rp75 juta per tahun, sehingga menyebabkan pemeliharaan gedung tidak optimal.
Menanggapi itu, Eliyunus Waruwu, menegaskan bahwa masalahnya bukan hanya pada minimnya anggaran, tetapi pada niat baik dan kepekaan untuk merawat fasilitas kesehatan.
"Kalau cuma untuk perbaiki atap yang bocor, cukup pakai lem, paling habis ratusan ribu. Ini soal kemauan dan kepekaan, bukan semata-mata soal dana besar,” ketusnya.
Demikian juga saat meninjau ruang rawat inap dan melihat alat kesehatan yang tidak berfungsi, ia pun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
"Kalau kita serius, akreditasi rumah sakit ini bisa bagus. Tapi nyatanya, tidak ada kehendak kuat untuk memperjuangkan itu,” tambahnya.
Kerjasama dengan BPJS Terhenti
Bahkan, ia merasa sangat prihatin atas terhentinya kerjasama antara RS Pratama dengan BPJS Kesehatan sejak tahun lalu.
Mantan Rektor Universitas Nias itu memerintahkan agar seluruh dokumen dan persyaratan administrasi segera disiapkan untuk mempercepat proses reaktivasi layanan BPJS bagi masyarakat.
"Saya minta segera disiapkan seluruh dokumen dan administrasi, karena BPJS ini sangat penting bagi masyarakat," tegasnya.
Kunjungan Menkes
Inspeksi ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Nias Barat untuk membenahi layanan kesehatan secara menyeluruh dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan manusiawi.
Selain itu, inspeksi ini juga merupakan bagian dari langkah penting dalam mengecek persiapan menjelang kunjungan Menkes untuk melakukan groundbreaking peningkatan Rumah Sakit Pratama Onolimbu pada Jum'at (11 Juli 2025).
Ia menegaskan bahwa kondisi dan pelayanan rumah sakit harus segera dibenahi karena kemungkinan besar akan menjadi perhatian utama Menteri dalam kunjungannya nanti. [CKZ]