"Jadi tanggung jawab kita untuk mewujudkan persatuan Indonesia. Kita tidak mau dikatakan mengingkari dan menghianati sejarah," tegasnya.
"Sejarah perjalanan bangsa kita membuktikan bawa banyak krisis dan terpaan untuk mencoba mengganti ideologi Pancasila mulai dari DI/TII, PRRI,Permesta, G30SPKI namun dengan kita berpegang teguh pada Pancasila sebagai idelogi bangsa, Indonesia bisa tetap berdiri tegak sampai saat ini," tambahnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Mulai Latihan Paskibraka untuk HUT RI ke-79 Tahun 2024
Lanjut dia, perbedaan itu sesungguhnya anugerah dari Tuhan, secara teologis, Tuhan menciptakan kita berdeda beda, sehingga apabila kita tidak menghargai perbedaan sebagai realitas, kita juga mengingkari kedaulatan Tuhan.
"Kita harus menyadari bahwa kemajemukan kita harusnya adalah kekayaan bagaikan mozaik yang indah, sebagai potensi yang bisa membawa bangsa kita untuk maju. Karena itu kita berkewajiban merawat dan memupuk kebinekaan," ujarnya.
Maka untuk membumikan Pancasila, sambung dia, secara efektif bisa dilakukan dengan menjadikan Pancasila sebagai Mitos, Logos, dan Etos. Mitos, berhubungan dengan bagaimana kita meyakini dan menjadikan visi, bahwa tanpa pancasila kita tidak akan bisa bersatu dan maju.
Baca Juga:
Tokoh Papua Ali Kabiay Mengajak Warga Hindari Provokasi dan Jaga Perdamaian
"Menjadikan Pancasila sebagai logos berarti nilai nilai yang dikandung Pancasila harusnya menjadi inspirasi pikiran kita yang logis. Pancasila menjadi etos, inhern dalam gerak kehidupan kita sehingga kita menjadi produktif, berlaku adil dan terus mengupayakan kesejahteraan yang menghargai kemanusiaan dan memuliakan Tuhan," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Medan Zulkarnain, mengatakan bahwa perjalanan bangsa ini dalam pembumian pancasila banyak oknum yang mencoba merubah idiologi bangsa Indonesia.
"Saya masih yakin bahwa Pancasila masih kuat, 75 persen masyarakat kita masih nasionalis, masih komitmen dengan NKRI. Karena itu, untuk memperkuat kaum nasionalis lembaga-lembaga keumatan harusnya bisa menambahkan materi-materi kebhinekaan dan pancasila dalam kegiatan-kegiatannya," katanya.