NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias Barat - Plt. Rektor Universitas Nias, Delipiter Lase, SE., M.Pd, mengupas strategi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Nias Barat.
Menurut dia, tindakan solutif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Nias Barat dengan melakukan sebaran distribusi tenaga pendidik (guru) serta sebuah pilot project sekolah unggulan di setiap tingkatan SD, SMP maupun SMA/SMK.
Baca Juga:
Rumuskan Prioritas Pembangunan 5 Tahun ke Depan, Pemkab Tapteng Gelar Musrenbang RPJMD 2025–2029
Dijelaskannya, dari data yang ada di Nias Barat hari ini jumlah sekolah dan rasio murid TK 21,5, SD/MI 121,6 dan SMP/MTs 171,4.
"Artinya banyak sekolah tergolong kecil sehingga tidak efisien dari sisi pembiayaan," sebut Delipiter Lase saat menjadi narasumber pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) tahun 2026, yang dilaksanakan di Hall Tokosa, Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Nias Barat, Kamis (24/4/2025).
Sementara, lanjut dia, lonjakan jumlah guru dan ketimpangan rasio berada pada angka 3703 guru.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Subulussalam Hadiri Musrenbang RPJMD dan RKPD di Kabupaten Pakpak Bharat
"Idealnya kebutuhan wajar sebanyak 926 guru," katanya.
Sehingga menimbulkan permasalahan kelebihan guru akibat rekrutmen tanpa analisis kebutuhan, peningkatan beban belanja pegawai serta distribusi guru yang tidak merata.
Yang menjadi perhatian bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nias Barat (2023) yaitu SD/MI: 94,76%, SMP/MTs: 82,83%, dan SMA/SMK: 74,59%.