"Sedangkan penguatan dari pihak keluarga sangat dibutuhkan untuk penyembuhan yang bersangkutan," keluhnya.
Belum lagi, lanjut Bonifasius, ketika penyandang disabilitas dinyatakan sembuh setelah direhabilitasi.
Baca Juga:
KPUD Trenggalek Catat 3.786 Pemilih Disabilitas dalam DPT Pilkada 2024
"Ada juga keluarga tidak mau menerima, mereka ditolak dan seakan-akan itu menjadi tanggungjawab pemerintah terus," katanya.
Oleh karena itu, ia pun berharap kepada keluarga penyandang disabilitas mau membantu proses rehabilitasi dan menerima ketika mereka sembuh.
"Masyarakat harus membantu dan memperlakukan mereka secara normal, jangan diperlakukan berbeda dengan yang normal karena itu bisa memancing kembali dia akan kambuh," ujarnya.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
Ia memberitahukan, di Kota Gunungsitoli sudah ada 21 LKS.
"Terakhir ini ada 11 LKS yang mengikuti akreditasi tahun ini, satu diantaranya terdaftar sebagai akreditasi A dari Panti Asuhan Caritas Dorkas dan yang lain rata-rata akreditasi B," jelasnya.
Sekedar informasi, peringatan hari Disabilitas Internasional ini diselenggarakan oleh Centre for Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM & CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen selama dua hari berturut-turut.