"Harusnya ditambah mesinnya, apalagi sering terjadi pemadaman yang tidak beraturan, malahan ini yang seharusnya dibenahi PLN, jadi bukan direlokasi," tegasnya.
Dia meminta kepada Kepala Daerah se-Kepulauan Nias untuk menolak relokasi itu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Ini kan komitmen Presiden Jokowi, harapan kita para Kepala Daerah seharusnya memastikan jika PLTG itu tetap di Pulau Nias dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat Pulau Nias," imbuhnya.
Liberman pun menyindir atas adanya sikap salah seorang oknum Kepala Daerah yang terkesan menjadi juru bicara dalam mensosialisasikan rencana PLN merelokasi mesin PLTG tersebut.
"Kita mengharapkan Kepala Daerah berdiri di atas kepentingan masyarakat Nias, dan bukan menjadi juru bicara PLN. Justru mengawal komitmen Presiden Jokowi tidak diutak-atik pihak manapun, jangan sampai ada agenda lain, seperti dipolitisasi, apalagi ini dekat Pilkada," ketusnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dia pun menegaskan, Aliansi Nias Terang menolak keras rencana rekolasi mesin PLTG Idanoi.
"Kita menolak keras, justru kita minta PLN menambah mesin PLTG dan segera memasang jaringan listrik di seluruh Pulau Nias sampai pelosok-pelosok desa, karena masih banyak yang belum teraliri listrik",
"Termasuk penertiban sambungan listrik ke pedalaman yang hanya pakai tiang bambu atau kayu dengan memasang tiang permanen guna menghindari jatuhnya korban jiwa," tandasnya. [CKZ]