Berbagai kecaman disampaikan oleh netizen dan masyarakat Nias atas pernyataan dalam video amatir yang diposting oleh akun facebook Condrat Sinaga pada tanggal (12/10/2021), berdurasi 13 menit 57 detik, dinilai menyebarkan hate speech bernuansa sara yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat memicu konflik horizontal.
Dalam video tersebut, dengan jelas oleh seseorang yang mengaku bernama Condrat Sinaga, menceritakan bahwa ia telah berbincang dengan salah seorang pendeta di Kota Medan yang mengatakan bahwa budaya Nias (Tari Perang) sangat rentan terhadap masuknya iblis.
Baca Juga:
Condrat Sinaga Dikabarkan Berada di Samosir, Begini Kata Kapolres Nias
Bukan hanya itu, Condrat Sinaga juga mengatakan bahwasannya di Nias masih berlaku hukum yang menghormati orang tua. Jika anak laki-lakinya menikah, maka harus memberikan kepada orang tua keperawanan istrinya.
“Dia [Nias_red] saja menari sudah perang, apa lagi yang lain, menari itu kan harus indah ya, asyik, tari-tari perang”
“Pada saat menikah anak laki-laki harus memberikan perawan istrinya [pengantin perempuan_red] kepada orangtua [Ayah_red]” [CKZ]