Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Yasokhi Tertulianus Harefa, lebih memilih diam saat dikonfirmasi melalui WhatsApps, Sabtu (1/6/2024), ihwal defisit anggaran 2023 yang mencapai Rp 84 miliar.
Sebagaimana diketahui, kondisi keuangan Pemerintah Kota Gunungsitoli tahun 2023 mengalami defisit setelah dilakukan perhitungan.
Baca Juga:
Imbas Pengadaan PPPK Tidak Pertimbangkan Fiskal Daerah, Pemkab Nias Barat Terancam Defisit
Wali Kota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, saat menggelar konferensi pers di lantai II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis (30/5/2024), mengatakan setiap daerah ada defisit tetapi ada batas kewajaran.
"Inilah kondisi kita pada saat ini. Kami berharap dan memohon dukungan agar kami bisa mencari, mendapatkan solusi mengeluarkan Pemko Gunungsitoli dengan kondisi yang sangat tidak bagus ini," harapnya.
Ia optimis Pemko Gunungsitoli mampu menjalankan kondisi keuangan di tahun 2024 ini.
Baca Juga:
Iuran AS Dihentikan, WHO Hadapi Tantangan Berat Jalankan Misi Kesehatan
"Kami tidak ada menutup-menutupi, kalau kita melihat dampak APBD tahun 2023, maka 2024 ini defisit APBD waktu kita hitung-hitung potensinya bisa sampai 84 miliar," kata Sowa'a Laoli.
Akibatnya sejumlah kegiatan tahun 2023 tersebut belum dibayar dikarenakan kondisi Kas tidak ada persediaan.
"Memang kalau kita lihat kegiatan-kegiatan ini harusnya sudah dibayar karena sumber dananya sudah terkirim 100 persen dari pusat",