“Hah..! saya kaget lah, loh ini permainan apa ini?, dan itu sudah saya upload itu di status saya,” kata Hartatis Zagoto dengan kesal.
Sambung dia, beberapa hari kemudian dirinya ditelpon oleh salah seorang oknum dari Polres Nias Selatan, dan menyampaikan jika hal itu kesalahan teknis.
Baca Juga:
Sejumlah Sampel dari Jenazah ASN Nias Utara Diambil Tim Forensik, Polisi: Diperiksa di Laboratorium
“Saya bilang, loh… kesalahan teknis bagaimana pak..? kalau satu, dua orang itu saya akui tapi ini banyak bukan satu orang, ini sudah nggak benar,” bebernya.
“Nah, mereka minta saya foto selfi pegang KTP saya, saya nggak mau, saya bilang tunggu dulu, karena mereka bilang kita hapus ya datanya, loh… tidak segampang itu, kalau mereka hapus dengan sendirinya tanpa saya kenal mereka juga kena, saya nggak kasi, saya nggak mau!,” ketusnya.
“Saya bilang, saya mau prosedur hukum bukan klarifikasi, karena dia minta klarifikasi, saya tidak mau dengan klarifikasi, dan ini harus diselidiki karena saya warga Nias Selatan, dan baru berdomisili di Batam, saya tau persis keadaan Nias Selatan itu bagaimana penggelembungannya dan kebohongannya, dan saya mau kebenaran, itu aja!,” ujarnya.
Baca Juga:
Jenazah ASN Nias Utara Telah Diotopsi Tim Forensik, Ini Penjelasan Polres Nisel
Hartatis Zagoto juga menuntut pertanggungjawaban tentang penyalahgunaan datanya. Ia meminta agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ia pun mempertanyakan keberhasilan Polres Nias Selatan dalam melaksanakan vaksinasi hingga mendapatkan penghargaan.
Hingga berita ini diturunkan, Nias.WahanNews.co telah melakukan konfirmasi terhadap operator hotline vaksinasi Poli Polres Nias, dan juga kepada Kapolres Nias, AKBP Reinhard H Nainggolan namun tidak memberikan tanggapan. [CKZ]