Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Ketua Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) Nias, Adilwan Gea membantah keras adanya dualisme Kepengurusan ditubuh Koperasi yang diimpinya.
Dia meminta agar pihak bank yang bermitra dapat segera mencairkan uang milik KSP3 Nias.
Baca Juga:
Tembus Rp1,3 Triliun, Antusiasme Masyarakat Terhadap Tabungan BRI Simpedes Tinggi
"Kami menyatakan itu tidak benar, isu itu berasal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tegas Ketua KSP3 Nias, Adilwan Gea, Jumat (13/9/2024).
Dia mengatakan Kepengurusan yang sah di KSP3 Nias ada sebanyak 11 orang dan tingkat pengawas ada sebanyak 5 orang.
"Untuk keadaan terakhir ini pada 2 Agustus 2024 yang lalu telah terjadi perubahan komposisi jabatan Kepengurusan, jadi kepengurusan itu sudah kita laporkan di Kemenkumham.
Baca Juga:
3 Kantor Cabang KSP3 Nias Terancam Tutup Imbas Tidak Bisa Tarik Uang Miliaran di Bank
"Kita laporkan ke Kemenkumham melalui Notaris Sinodia, Akta dan AHU juga sudah keluar," sebutnya.
Setelah itu, Pengurus melakukan pergantian spesimen tanda tangan di beberapa bank yang bermitra dengan KSP3 Nias.
"Bank yang bermitra dengan kita ada lima yaitu Bank BRI, Bank Sumut, Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank Danamon," terang dia.
Menurut Adilwan, segala persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.
"Selagi itu tidak melanggar hukum maka akan kami penuhi, tetapi sampai saat ini pihak bank belum bisa melakukan pertukaran spesimen tanda tangan," katanya.
Tapi anehnya, pihak bank hingga saat ini masih belum menyetujui untuk melakukan pertukaran spesimen tanda tangan.
"Ini menjadi tanda tanya besar kepada kami kenapa pihak bank masih belum meng acc kannya? tanya Adilwan.
Dia menyatakan, sebenarnya sesuai dengan aturan serta pemahaman dan dasar-dasar dilakukan pihaknya sudah memenuhi syarat.
"Semua yang mereka (bank) minta selama ini sudah kami berikan," katanya.
Jika hal ini terus berlanjut, kata dia, maka pihaknya banyak mengalami kerugian baik dari sisi waktu maupun dari sisi materi.
"Apabila ini terus-terusan terjadi, maka tentu kami tidak tinggal diam, kami akan bertindak, kondisi yang selama ini kami rasakan di internal kami harus sampaikan kepada anggota",
"Artinya semua karyawan bahkan semua anggota ini akan kami antarkan ke sana (bank), biar datang mereka, karena uang itu bukan uang kami sebagai pengurus, bukan uang pengawas dan bukan uang karyawan tetapi uang anggota," imbuhnya.
Oleh karena, dia berharap kepada pihak bank agar secepatnya merealisasikan keuangan tersebut agar tidak merugikan KSP3.
Selain itu, Adilwan pun berharap kepada seluruh anggota KSP3 Nias agar jangan terprovokasi atau terpengaruh dengan isu-isu beredar.
"Kami berharap kepada anggota untuk bersabar menunggu uang kita cair dari bank, dan secara umum kepada seluruh masyarakat Kepulauan Nias agar mendoakan kami sehingga KSP3 ini tetap jaya dan semua aktivitasnya dapat terlaksana sebagaimana mestinya," ucap dia.
Hingga saat ini anggota KSP3 Nias diperkirakan kurang lebih 70.000 orang. Di Kepulauan Nias tercatat 1 kantor pusat dengan 25 cabang.
Terpisah, Pimpinan Cabang BRI Gunungsitoli, Dahlan Hariyadi mengatakan pihaknya tidak menahan uang yang disimpan KSP3 Nias.
Dia menyebutkan untuk perubahan specimen tanda tangan hanya dapat dikabulkan jika kepengurusan tidak bermasalah.
"Dari kami sebenarnya tidak ada persoalan," ujar dia.
Kata Dahlan, di KSP3 Nias ada dua komposisi Kepengurusan.
"Jika kami memberikan (ditarik) oleh salah satu, pastinya Pengurus yang satunya akan menuntut kami. Solusinya cukup mereka berdamai dan atau jika ada keputusan pengadilan siapa yang sah, maka itu yang kami pegang," kata Dahlan. [CKZ]