"Ada reaksi gejala stroke, almarhum datang dari seberang ke Nias, saya menjemputnya sendiri di pelabuhan pada hari Rabu (31/8) dan ternyata kondisinya tidak kuat lagi," terangnya.
Lanjut Karuniaman Gea, almarhum ini adalah seakan-akan sebagai anak yatim piatu, dan rencananya akan dikebumikan besok pada hari Selasa (6/9) sore.
Baca Juga:
Keluarga hingga Kapolda Sumbar Hadir Saat Pembongkaran Makam Afif Maulana
"Ayah almarhum telah meninggal dunia pada tahun 2018, sementara itu ibunya sudah meniikah lagi dengan orang lain.
Atas kejadian kurang responnya pihak Puskesmas dan juga Rumah Sakit tersebut di Nias Utara, ia pun mempertanyakan dasar aturan yang menyatakan kalau meninggal di rumah maka jenazah tidak dapat dibawa ambulans.
"Saya minta kepada Pak Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu untuk menelusuri ada apa alasan sebenarnya sampai masyarakat tidak dibantu," katanya.
Baca Juga:
Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang Ditolak Keluarga
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara, Ya'adil Telaumbanua, sangat menyayangkan atas adanya peristiwa itu.
Ia mengatakan, atas adanya peristiwa tersebut telah memanggil dan memberikan teguran kepada Kepala Puskesmas termasuk pihak Rumah Sakit Pratama.
"Seandainya ada masalah demikian bisa kita cari solusi dengan kendaraan yang lain sebenarnya, saya selaku Kadis sangat menyayangkan hal seperti ini bisa terjadi," ujarnya.