Berdasarkan hasil rekonstruksi, diperlihatkan pelaku SZ telah memukul kening korban YN sebanyak lebih dari tiga kali dengan menggunakan sisi luar dari kepalan tangannya.
Pada rekonstruksi ini turut disaksikan orang tua korban, dan berlangsung dengan pengamanan dari personel Polres Nias Selatan.
Baca Juga:
Peringati HUT RI ke-80, Gubernur Al Haris Ajak Warga Bangkit dan Bersatu Membangun Negeri
Sebagai informasi, pihak Kepolisian telah melakukan beberapa langkah dalam proses penyidikan kasus ini, salah satunya mengautopsi jenazah korban dengan mendatangkan tim ahli forensik dari RS. Bhayangkara Medan serta pemeriksaan sample barang bukti di Puslabfor Polri Medan.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Sidua'ori, Kecamatan Somambawa, Yaredi Ndruru (17), warga Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan, diduga korban penganiayaan yang dilakukan oleh gurunya sendiri inisial SZ, dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan beberapa hari di RS M.Thomsen Nias, Gunungsitoli, Senin (15/4/2023) malam, sekira pukul 19.40 Wib.
Berita duka ini dibenarkan salah seorang keluarga korban, Ama Melsi Laia, melalui telepon seluler kepada wartawan, Senin (15/4/2024) malam.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Pengeroyokan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan, Korban Dilarikan ke RS Columbia Asia Medan
"Ia benar, sudah meninggal dunia setelah beberapa hari berjuang melawan cideranya di ruang ICU sejak Sabtu (13/4/2023)," kata Ama Melsi Laia. [CKZ]