"Itu sebanyak 26 siswa yang mengalami sakit perut maupun sesak nafas setelah mengkonsumsi susu dari MBG," ungkapnya.
Usai kejadian, kata Anueli, ia langsung menghubungi pihak SPPG. Tidak lama kemudian didatangkan mobil untuk membawa para siswa ke Puskesmas Sawo.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Resmikan SPPG Yayasan Generasi Bangsa Tukka
"Sudah ada yang pulang dari Puskesmas Sawo, tapi ada dua orang yang dibawa ke RSUD M. Thomsen Nias karena sesak nafas," katanya.
Menanggapi adanya info dari siswa jika terdapat cacing pada makanan yang dikonsumsi, Anueli mengatakan belum bisa dipastikan. Ia mengaku pihaknya tidak pernah memeriksa sebelumnya makanan sebelum dibagikan kepada para siswa.
"Biasanya kalau ada makanan itu langsung dibagikan oleh petugas, kita tidak ada kewenangan memeriksa makanannya. Kalau ada anak-anak yang mengatakan ada cacing, itu belum kita tahu," ujarnya.
Baca Juga:
Viral Menu MBG Berulat, Wabup Dairi Sidak Dapur SPPG
Anueli Telaumbanua berharap, program MBG ini tetap berkesinambungan. Karena menurutnya program ini baik untuk peserta didik.
Hanya saja, lanjut sambungnya, perlu ada kehati-hatian dengan memperhatikan kelayakan dan kebersihan sebelum dibagikan kepada siswa.
"MBG ini sudah kita terima sejak 19 Agustus 2025, dan setiap hari seluruh siswa yang berjumlah 162 orang dilayani," tambahnya.