WahanaNews-Nias | Ratusan mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi Universitas Nias (FE UNIAS) yang sedang menyelesaikan skripsi melakukan aksi demo di depan Kantor Rektorat UNIAS, jalan Yos Sudarso No. 118/E-S, Ombolata Ulu, Gunungsitoli, Jum'at (26/8) siang.
Dari penelusuran, aksi mimbar kampus ini dimulai pukul 10.30 dan selesai pukul 13.30 Wib.
Baca Juga:
Terima Izin Buka Prodi Baru Teknik Sipil dari LLDikti Sumut, UNIAS: Terus Berbenah
Diketahui, para Mahasiswa semester akhir ini menolak untuk membayar uang kuliah, karena mereka merasa dirugikan menganggap tidak punya sangkutan dan beban masa kuliah lagi di UNIAS.
"Tuntutan yang paling urgent adalah terkait persoalan pembebasan pembayaran uang kuliah," kata pimpinan aksi, Ariyanto Gulo, Mahasiswa FE UNIAS, Jurusan Manajemen, Semester VIII, dihubungi nias.wahananews.co, Jum'at (26/8) sore.
Ariyanto menjelaskan polemik ini berawal dari adanya pemecatan 6 oknum dosen yang mengakibatkan perpindahan dosen pembimbing mahasiswa.
Baca Juga:
Diserang Berita Hoaks Bertubi-tubi, UNIAS: Fitnah Lebih Kejam dari Membunuh
"Nah, ketika terjadi perpindahan dosen pembimbing mahasiswa berubahlah konsep dosen pembimbing, ada yang sudah seminar suruh diganti lagi judulnya, ada yang belum seminar tinggal menunggu kepastian jawaban dan sudah dinyatakan acc-kan," ujarnya.
"Namun akibat pemecatan dosen tersebut mengakibatkan kami mahasiwa akhir ini memulai dari awal lagi," katanya.
Sementara, kata Ariyanto, mereka didesak supaya penelitian harus selesai pada tanggal 1 september ini.
"Melihat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan sama sekali kami tidak tidak bisa lah mencapai itu,"
"Nggak mungkin mahasiswa yang belum seminar mencapai target karena jadwal penelitian minimal satu bulan, artinya kalo dituntut tanggal 1 September ini tentunya tidak bisa," ketusnya.
Lanjut dia, begitu juga dengan yang sudah seminar karena tidak akan bisa mencapai pada tanggal yang sudah ditentukan tersebut. Sehingga referensi yang telah mereka lakukan kembali lagi ke awal.
"Artinya tidak ada lagi gunanya seminar proposal itu," ketusnya.
Ia menerangkan, sebelumnya jadwal seminar telah tersistematis, mulai dari bulan Januari sampai bulan Juni.
"Setelah ada kebijakan itu seakan-akan pengumuman ini tidak diberitahu kepada kami, hanya bagi yang mau saja, sementara kami didesak tanggal 1 September ini harus bayar uang kuliah dan kami tidak sanggup persoalan itu," imbuhnya.
Ariyanto mengungkapkan, terkait polemik ini, mereka para mahasiswa telah melakukan audiensi dengan Dekan FE UNIAS pada tanggal 16 Agustus kemarin.
"Audiensi itu tidak ada hasil, justru Ibu Dekan FE menyampaikan hanya melalui pesan WA kepada kami dengan statmen kita lihat perkembangan nanti kata rektor," kata Ariyanto.
"Artinya kebijakan diambil oleh Pj. Rektor, makanya kemarin kami gagas untuk melakukan mimbar kampus dengan aksi damai," jelasnya.
Kemudian lagi, sambung dia, mahasiswa juga mengeluhkan terkait Turnitin yang mencapai 30 persen. Menurut dia, nilai angka turnitin tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan UNIRA yang sudah lama terbentuk hanya 40 persen.
"Masa UNIAS yang belum lengkap fasilitasnya dipaksakan 30 persen tingkat turnitinnya, sementara pemerikasaan turnitin butuh waktu satu sampai tiga minggu pengecekan pertama," ujarnya.
Lalu, sambung dia, terkait ujian seminar juga membingungkan mereka, karena status yang sudah Acckan dan mendaftat ujian seminar proposal harus mengulang kembali dari awal karena perubahan dosen pembimbing.
Ia mengungkapkan mereka belum mendapatkan info pasti siapa saja yang sudah mendaftar kembali.
"Dan itu nanti yang akan kami minta penjelasan kepada pihak kampus, dan rektor sudah berjanji akan berdialog hari Senin besok dengan kami di aula kampus UNIAS," bebernya.
Dari semua itu, tambah Ariyanto, yang menjadi tuntutan mahasiswa adalah meminta pembebasan pembayaran uang kuliah.
"Karena dinilai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan mahasiswa semester akhir, hal ini karena kami menganggap tidak punya sangkutan dan beban masa kuliah lagi di UNIAS," tegasnya.
Untuk diketahui, adapun besaran uang kuliah yang bebankan kepada mahasiswa semester akhir per orangnya berjumlah Rp 2.003.000.
Hingga berita ini diturunkan, nias.wahananews.co, masih menunggu penjelasan resmi dari Pj. Rektor UNIAS, Eliyunus Waruwu, S.Pt., M.Si. [CKZ]