"Betul, Gakkumdu sedang menangani kasus itu, dan telah ditetapkan 3 orang tersangka," kata Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, melalui Plt. Kasi Humas Polres Nias, Aipda Motovasi Gea, Kamis (7/11/2024) siang.
Sebagaimana diketahui, ketiganya ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Pemberitahuan Penetapan Tersangka nomor : SPPD/178.A/RES.1.24/2024/Reskrim, tanggal 04 November 2024.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Lantik Marullah Matali Sebagai Sekda Provinsi DKI
OW beserta EJD dan TT ditetapkan tersangka karena diduga melakukan tindak pidana Pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 188 UU Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang - Undang dan perubahannya.
Dari penelusuran, OW mengeluarkan surat perintah kepada EJD dan TT untuk menjadi saksi salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli nomor urut 1 Karya Bate'e-Yunius Larosa di persidangan di PTUN.
Atas tindakan mereka tersebut, dinilai
menguntungkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli nomor urut 1 Karya Bate'e-Yunius Larosa, sementara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli nomor urut 2 Sowa'a Laoli - Martinus Lase dirugikan.
Baca Juga:
Terkait Sekda dan 2 Pejabat Pemko Gunungsitoli Jadi Tersangka, Polres Nias Buka Suara
Sebagai informasi, diketahui sebelumnya salah satu LSM di Kota Gunungsitoli telah melaporkan ketiga oknum tersebut di Bawaslu Kota Gunungsitoli.
Pelapor, dalam delik aduan melaporkan bahwa dua orang pejabat atas nama EJD dan TT menghadiri serta memberi keterangan di persidangan PTUN atas permintaan Penggugat dalam hal ini Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli, nomor urut 01, Karya Batee-Yunius Larosa.
Kehadiran EJD dan TT sesuai Surat Perintah Tugas yang ditandatangani OW.