Nias.WahanaNews.co, Nias Selatan -
Salah seorang siswa SMK Negeri 1 Sidua'ori, Kecamatan Somambawa, Yaredi Ndruru (17), warga Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan, diduga korban penganiayaan yang dilakukan oleh gurunya sendiri inisial SZ, dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan beberapa hari di RS M.Thomsen Nias, Gunungsitoli, Senin (15/4/2023) malam, sekira pukul 19.40 Wib.
Berita duka ini dibenarkan salah seorang keluarga korban, Ama Melsi Laia, melalui telepon seluler kepada wartawan, Senin (15/4/2024) malam.
Baca Juga:
Dikbud Sultra Gagas Program Tenun Masuk Sekolah untuk Lestarikan Warisan Budaya Daerah
"Ia benar, sudah meninggal dunia setelah beberapa hari berjuang melawan cideranya di ruang ICU sejak Sabtu (13/4/2023)," kata Ama Melsi Laia.
Atas peristiwa ini, Ama Melsi Laia berharap kepada aparat penegak hukum khususnya Polres Nias Selatan, untuk segera mengusut kasus meninggalnya korban dan menangkap pelaku penganiayaan tersebut agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami dari pihak keluarga korban meminta agar kasus ini segera diusut," ujarnya.
Baca Juga:
SMK Bima Utomo BS Dinilai Gagal, Siswa Dipaksa Mundur: Kemanakah Peran Dinas Pendidikan?
Diketahui, orang tua korban, Yatiria Telaumbanua, telah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke Polres Nias Selatan pada 11 April 2024 sesuai dengan bukti laporan polisi No : STTLP/B/50/IV/2024/SPKT/Polres Nias Selatan.
Terpisah, Kasat reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, membenarkan informasi meninggalnya korban.
Freddy mengatakan hal tersebut diketahui pihaknya melalui personel yang melihat kondisi korban di RS M. Thomsen Nias sedang menuju ke Mapolres Nias Selatan.
“Sekira setengah jam berlalu setelah personel kita meninggalkan rumah sakit, mereka mendapatkan berita duka dari keluarga korban melalui sambungan telepon seluler yang menyampaikan bahwa Yaredi Ndruru telah meninggal dunia," kata Freddy.
Sebagai informasi, peristiwa tragis yang merenggut nyawa korban diduga bermula dari penganiayaan yang dilakukan gurunya pada (23/3/2024) sekira pukul 09.00 Wib di sekolah.
Korban mengalami sakit di bagian kepala akibat pemukulan yang dialaminya, sehingga dirawat di RS M. Thomsen Nias. [CKZ]