Ia menuturkan, setiba di pelabuhan Angin Gunungsitoli, sebelum naik kapal, tiba-tiba putrinya yang baru berumur 2 bulan meninggal dunia.
“Memang sewaktu kami hendak berangkat dari kampung, sakitnya kambuh lagi,” ujarnya.
Baca Juga:
Pengusaha Korsel Janjikan Rp1 Miliar bagi Pekerja yang Bersedia Punya Bayi
Akibatnya, Hezekieli Giawa alias Ama Fider bersama istri dan satu orang anaknya yang masih balita harus membatalkan keberangkatannya.
Lebih sedihnya lagi, Hezekieli Giawa alias Ama Fider, tidak mampu menyewa ambulans untuk membawa jasad bayinya kembali ke kapung halaman.
“Uang kami tidak cukup untuk menyewa ambulans,” keluhnya dengan nada sedih.
Baca Juga:
Tinggalkan Balita hingga Tewas demi Liburan, Kristel Dihukum Seumur Hidup
Dari informasi yang diperoleh, Hezekieli Giawa alias Ama Fider sempat kebingungan di Pelabuhan Angin Gunungsitoli karena tidak bisa menyewa ambulans untuk membawa jasad anaknya.
Namun, petugas dari Pos Pelayanan (Posyan) Pelabuhan berusah membantu membawa Hezekieli Giawa alias Ama Fider ke RSUD dr. Thomsen Nias.
Dan akhirnya, Ketua DPC PDIP Kota Gunungsitoli, Yanto, setelah mendengar kabar kejadian tersebut membantu memfasilitasi menyewa ambulans milik RSUD dr. Thomsen Nias agar dapat mengantar jasad bayi itu kembali ke kampung halamannya di Hilidanayao Desa Orudua Sibohou, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan.