"Pada saat perjalanan menuju rumah, di tengah perjalanan, PN bertemu dengan yang namanya AA dan AY", katanya.
Sesampainya di rumah, adik PN inisial SN menanyakan dimana ibu (korban) mereka, karena ibu mereka tidak berada di rumah.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Mahasiswi UTM di Bangkalan Tewas Dibakar, Pacar Jadi Tersangka
Lalu PN kembali ke kebun untuk mencari ibu mereka (korban) dan sekira pukul 19.00 Wib PN sampai di kebun langsung memanggil dan mencari korban.
"Setelah berkeliling mencari korban, PN melihat ada rambut dan bercak darah, lalu PN mengikuti jejak darah tersebut dan melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak, tubuh korban terluka dan sudah meninggal," ungkap Reinhard H. Nainggolan.
Melihat ibunya (korban) sudah terluka dan meninggal, PN langsung menelpon kakak sepupunya inisial YN dan memberitahukan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terluka dan sudah meninggal.
Baca Juga:
Polisi: Sifat Remaja Tersangka Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Jauh dari Tempramental
"Lalu YN dan masyarakat bersama-sama mendatangi lokasi tempat korban ditemukan," ujarnya.
Lanjut Reinhard H. Nainggolan, saat ini Sat Reskrim Polres Nias Selatan sudah mengevakuasi korban, mengamankan beberapa barang bukti yang ada di TKP dan akan melaksanakan otopsi terhadap korban serta lidik dan sidik pengungkapan kasus di duga pembunuhan tersebut.
“Dari hasil pemeriksan dokter, korban mengalami luka robek pada kepala di sebelah kanan dan atas. Kemudian ada luka robek di bagian dagu, leher bagian depan juga belakang”,