Untuk diketahui, 6 orang yang menjadi korban pengeroyokan ini adalah pelajar dan masih anak di bawah umur.
2 orang yang menjadi korban telah berdamai secara kekeluargaan sementara 4 orang lainnya lebih memilih untuk melapor ke pihak kepolisian.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
Diberitakan sebelumnya, ulah segerombolan pria bergaya bak preman yang memukuli remaja pengendara sepeda motor di Jembatan Fofola Tuhemberua, Nias Utara, akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya, para korban telah melaporkan kejadian pengeroyokan ini di Polres Nias.
Kuasa hukum korban, Syukur Kasieli Hulu, mengungkapkan jika korban telah secara resmi melaporkan pengeroyokan ini ke Polres Nias.
“Korban sudah melapor di Mapolres Nias pada hari Rabu (21/12/2022) dini hari, sekira pukul 00.30 Wib. Korban yang melapor ada 4 orang dan terlapornya sampai dengan saat ini ada 5 orang,” kata Syukur Kasieli Hulu di depan kantor Sat. Reskrim Polres Nias saat mendampingi korban untuk diambil keterangan sebagai saksi, Jum’at (23/12/2022) siang.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Sekedar informasi, kejadian pengeroyokan ini berawal saat para korban sedang ada kegiatan natal di sekolah.
Setelah selesai kegiatan natal, para korban pergi ke pantai dan bertemu dengan para terlapor [pelaku] dan saling bertatapan mata.
Setelah itu para korban pulang, dan tiba-tiba di jembatan Fofola Tuhemberua dicegat oleh para pelaku. [CKZ]