WahanaNews-Gunungsitoli | Marinus Zebua Alias Gainu, 21, Tani, warga Desa Tuhegafoa 2, Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias, membacok Ramisokhi Zebua Als Ama Yanu, 61, Tani, Warga Desa Banuasibohou 3, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, yang merupakan saudara kandung dari Bapaknya (paman), hingga tewas hanya karena kesal tanah warisan orangtuanya akan dihibahkan untuk pembangunan pembukaan badan jalan desa.
Dari hasil penyidikan, kronologis sementara terkait kejadian tersebut berawal saat RZ (korban) bersama anaknya Yason Zebua Alias Ama Desi, 31, sedang bekerja di kebun milik Alias Ama Ke'o Zebua, yang digunakan untuk pembukaan badan jalan Desa Banua Sibohou 3, Kecamatan Alasa Talumozoi, Kabupaten Nias Utara.
Baca Juga:
Kunjungi Pos Pengamanan Hari Raya Idulfitri, Kapolres Nias Bagikan Bingkisan Lebaran kepada Personel
“Kejadiannya pada hari Senin (25/10/2021) sekira pukul 10.00 wib. Saat itu MZ (pelaku) dan YZ (anak RZ) sempat terjadi adu mulut sampai bertengkar menggunakan senjata tajam,” ungkap Kapolres Nias, AKBP Wawan Iriawan, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Nias, Rabu (27/10/2021) sore.
“Lalu karena MZ (pelaku) dan YZ (anak korban) bertengkar dengan menggunakan sajam, YZ sempat terkena sabetan sajam pada tangan sebelah kiri hingga berdarah. Setelah itu YZ berusaha melarikan diri menuju ke rumahnya,” kata Wawan.
Melihat itu, RZ (korban) mencoba datang untuk membantu YZ (anaknya), namun sempat dilihat oleh MZ (pelaku).
Baca Juga:
Sambangi Pesantren-Panti Asuhan, Kapolres Nias Bagikan Bingkisan dari Kapoldasu
“Pada saat RZ (korban) mau melayangkan parangnya, ditangkis oleh MZ (pelaku), kemudian parang itu lepas, dan MZ menendang RZ hingga telungkup, kemudian MZ mengambil parang,” sebut Wawan.
“Disitulah MZ (pelaku) mengayunkan parang sebanyak tiga kali ke arah RZ (korban) tepatnya di leher bagian belakang dan meninggal ditempat,” sebut Wawan.
RZ (Korban) dipastikan telah meninggal, lanjut Wawan, setelah YZ (anak korban) memberitahukan kepada ibunya (Ina Yanu Zebua) jika bapaknya telah dibacok oleh MZ (pelaku). YZ kemudian meminta ibunya untuk melihat keadaan bapaknya RZ (korban).