Selain itu dilakukan atraksi maneu banio (memanjat pohon kelapa), manula banio (mengupas kelapa dengan alat tradisional), mogao banio (memarut kelapa dengan alat tradisional), dan mananö tuwua (penanaman bibit kelapa) oleh tamu.
Dalam hal seni, wisatawan diajak untuk belajar seni kerajinan molalau tufo keleyemö (menganyam tikar dari bahan tanaman keleyömö), dan mencoba molalau bola (tas anyaman). Untuk seni musik, para tamu diajak menyaksikan permainan musik tradisional tutuhao (alat musik dari bambu) oleh anak-anak setempat.
Baca Juga:
Bawaslu Tapteng Telusuri Rekaman Audio Diduga Sekda Dukung Partai Peserta Pemilu
Tamu Mendapat Suguhan Kuliner Tradisional
Untuk makan siang, para tamu mendapat suguhan masakan tradisional Nias khas Desa Tumori, yaitu gowi nifufu (ubi tumbuk), lehedalö nifange (daun talas muda gulai), rigi (jagung), gae nirino (pisang rebus), toru (terung), bulu gowirio (daun singkong), tödö gae (jantung pisang rebus), ia nibinögö (ikan pepes), fale (ikan yang dipepes dengan campuran kelapa muda), simbi mbawi (rahang babi), niowuru (babi asin), fakhe nilöwösi (nasi yang dibungkus daun).
Peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 disuguhkan kuliner tradisional. (Foto/ist)
Baca Juga:
Suara Rekaman Diduga Sekdakab Tapteng Doktrin OPD Menangkan Salah Satu Partai Peserta Pemilu Beredar di Dunia Maya
Wisatawan terlihat sangat menikmati menu tradisional yang disuguhkan, bahkan beberapa di antaranya meminta tambahan makanan untuk dibawa dan dimakan di penginapan.
Jens Peter Yeager, wisatawan dari New Zealand, yang mengemudi yacht SY Escapade mengapresiasi suguhan menu tradisional.