NIAS.WAHANANEWS CO, Nias Barat -
Kabupaten Nias Barat memiliki peluang untuk pencetakan sawah baru jika lahan tersedia, hal itu sangat relevan mengingat memiliki potensi luas lahan pertanian belum tergarap.
"Ini sangat relevan untuk Kabupaten Nias Barat," kata Koordinator Swasembada Pangan Sumatera Utara, Brigjen TNI Arif Hendro Djatmiko Hadi Soewigyo, saat kunjungan kerja di Kabupaten Nias Barat bersama dengan Tim Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Direktorat Jenderal Perkebunan dan Balai Besar Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, di Ruang Afo Bappelitbangda, Rabu (30/7/2025).
Baca Juga:
Menkes Kesal Dengar RS Lologolu Tidak Beroperasi, Instruksikan Alkesnya Dipindahkan ke RSUD Pratama Nias Barat
Ia mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari langkah nyata memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam mendukung program swasembada pangan nasional sebagaimana menjadi visi besar Presiden RI, Prabowo Subianto.
Saat ini, kata Arif, cadangan beras nasional telah mencapai 4 juta ton. Jumlah ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah.
"Kami mengapresiasi sambutan hangat dari Bupati dan jajaran. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari daerah, kita optimis Indonesia tidak hanya mampu mandiri pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia,” katanya.
Baca Juga:
Menkes Sentil soal RS Lologolu, Minta Alkesnya Dipindahkan ke RSUD Pratama Nias Barat
Menanggapi itu, Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu mengatakan bahwa kedaulatan pangan adalah fondasi penting bagi kedaulatan bangsa, dan masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya dari hasil buminya sendiri.
Oleh karena itu, Pemkab Nias Barat siap mendukung program strategis nasional menuju swasembada pangan.
"Kami siap mendukung penuh agenda strategis nasional ini," tegas Eliyunus Waruwu, saat menerima kunjungan kerja dari
Saat ini, kata Eliyunus Waruwu, sekitar 68,89% warga Nias Barat menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan laut.
"Namun potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.
Ia menerangkan bahwa Kabupaten Nias Barat terdiri dari 105 desa yang tersebar di 8 kecamatan dengan karakteristik geografis yang beragam, mulai dari wilayah pesisir hingga kawasan perbukitan.
"Wilayah seperti Sirombu, Moro’o, dan Mandrehe Utara memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan sawah," sebutnya.
Di lain sisi, lanjut Eliyunus Waruwu, angka kemiskinan daerah mencapai 22,60%.
"Untuk menekan angka ini maka peningkatan produktivitas pertanian harus menjadi pilar utama melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Eliyunus Waruwu menyampaikan penghargaan atas perhatian dan kehadiran tim Kementan.
Kegiatan kunjungan kerja ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata sebagai simbol kerja sama dan apresiasi antarlembaga.
Turut hadir dalam pertemuan ini Tenaga Ahli Kementerian Pertanian, Any Mulyani, Kepala BBPPTP Medan, Tokoh Masyarakat dan Mantan Sekda, Fakhili Gulo, Dandim 0213/Nias, Pj. Sekda, para Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas Terkait, Satgas Ketahanan Pangan, Penyuluh Pertanian, ASN, dan para pejabat administrator lainnya. [CKZ]