NIAS.WAHANANEWS.co, Gunungsitoli - Akhir-akhir ini, hoaks berkali-kali diarahkan ke Universitas Nias (UNIAS). Diproduksinya hoaks ini bukan tanpa tujuan, sepertinya sengaja diproduksi oleh pihak atau kelompok tertentu untuk melemahkan UNIAS sebagai salah satu perguruan tinggi yang saat ini sedang berkembang.
Jika dibiarkan, ini berpengaruh besar bagi kemajuan pendidikan di Pulau Nias dalam mencetak generasi-generasi muda yang unggul.
Baca Juga:
Rektor UNIAS Terima Kunjungan Mahasiswa National University of Singapore, Bahas Literasi Digital
Tangkapan layar berita hoaks yang ditujukan kepada UNIAS. [WahanaNews/Ist]
Selain itu, hoaks ini diproduksi sedemikian rupa untuk menjatuhkan nama baik Rektor atas semua capaian selama memimpin UNIAS, dengan tujuan untuk menggerus elektabitasnya yang saat ini terus naik, jika diamati beririsan dengan perhelatan pilkada tahun 2024.
Hal ini dikatakan Kabag Humas UNIAS, Trisman Harefa dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8/2024) siang.
Baca Juga:
Harkodia 2024, Kejari Gunungsitoli dan UNIAS Gelar FGD
"Saat ini Rektor UNIAS tengah menjadi korban berita hoaks yang disebarkan dengan tujuan menjatuhkan reputasinya, hanya karena beliau digadang-gadang akan maju sebagai calon Bupati Nias Barat," kata Trisman.
Tangkapan layar berita hoaks yang ditujukan kepada UNIAS. [WahanaNews/Ist]
Tindakan tidak terpuji itu tidak boleh dibiarkan, semua pihak harus berdiri teguh melawan ketidakadilan ini.
Jangan dibiarkan berita palsu merusak integritas dan dedikasi seorang pemimpin yang telah berkontribusi besar bagi pendidikan dan masyarakat.
Perlu kita ketahui bersama, lanjut Trisman, terkait berita yang sedang beredar tentang penahanan ijazah Sadari Zega, adanya informasi yang menyebutkan bahwa UNIAS sengaja menahan ijazah Sadari Zega adalah hoaks yang tidak berdasar.
"Fakta sebenarnya adalah bahwa penahanan tersebut dilakukan karena Sadari Zega tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, terutama terkait publikasi jurnal di OJS yang tidak terverifikasi," sebutnya.
Dia menegaskan, ini adalah langkah untuk memastikan standar akademik tetap terjaga, bukan bentuk tindakan yang tidak adil.
Sayangnya, kata Trisman Harefa, berita bohong ini disebarkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik untuk merusak reputasi Rektor Universitas Nias.
"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada fitnah yang diproduksi untuk menghancurkan nama baik seseorang, fitnah lebih kejam dari membunuh," ujar dia.
Dia pun mohon dukungan dan pemahaman dari semua pihak untuk bersikap bijaksana mendukung Rektor UNIAS yang telah bekerja keras untuk memajukan pendidikan di Pulau Nias.
"Kebenaran akan selalu terungkap, dan mari kita semua menjadi bagian dari solusi untuk menjaga integritas dan keadilan",
"Dukung kebenaran, dan mari kita semua bersatu untuk melindungi nama UNIAS dan Rektor dari kezaliman yang tak berperikemanusiaan ini," ajaknya. [CKZ]