NIAS WAHANANEWS.CO, Nias Barat- Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Pratama Nias Barat yang berlokasi di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Jumat (11/7/2025).
Menkes, Budi Gunadi Sadikin (tengah) melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS Pratama Nias Barat. [WAHANANEWS/Ist]
Baca Juga:
Besok Menkes Budi Naik Helikopter ke Nias Barat, Groundbreaking Pembangunan RS Tipe C
Usai melakukan peletakan batu pertama, dalam sambutannya Budi menekankan pentingnya pelayanan kesehatan primer dan rujukan di daerah terpencil.
Termasuk Kabupaten Nias Barat sebagai daerah 3T agar masyarakatnya tidak perlu dirujuk ke luar daerah seperti Gunungsitoli atau bahkan ke Medan.
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, foto bersama usai peletakan batu pertama pembangunan RS Pratama Nias Barat. [WAHANANEWS/Ist]
Baca Juga:
Menkes: RS Pemerintah hingga Swasta Terlibat dalam Kasus Perundungan Mahasiswa Kedokteran
"Kita harapkan nanti RS Pratama ini bisa melayani penyakit stroke, jantung, ginjal (hemodialisis), hingga kanker, lengkap dengan alat mamografi, laboratorium patologi anatomi, dan kemoterapi," kata Budi disambut tepuk tangan para hadirin.
Ia mengingatkan pentingnya tata kelola rumah sakit yang baik, direktur yang kompeten, serta pemenuhan dokter spesialis minimal 9 orang.
"Termasuk spesialis jantung, penyakit dalam, anak, bedah, anestesi, patologi klinik, dan lainnya.
Budi bahkan menyarankan strategi lokal seperti menjodohkan dokter spesialis dengan warga lokal agar mereka mau tinggal dan mengabdi di daerah.
Sementara, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, mengatakan bahwa kehadiran RS ini sebagai solusi konkret bagi pemerataan layanan kesehatan di Kepulauan Nias yang berpenduduk lebih dari 900 ribu jiwa.
"Terima kasih kepada Kemenkes atas komitmen besar dalam mendukung SDM dan pengembangan fasilitas layanan kesehatan di wilayah kepulauan," ucap Surya.
Sedangkan Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, mengatakan bahwa Nias Barat sebagai daerah berstatus 3T sangat membutuhkan perhatian serius di bidang kesehatan.
"Kami memiliki dua rumah sakit, namun belum optimal. RSUD bahkan kehilangan akreditasi pada 2024, sehingga layanan BPJS terhenti. Harapan kami, RS Pratama ini menjadi awal transformasi layanan kesehatan di Nias Barat," kata Eliyunus Waruwu.
Mantan Rektor Universitas Nias itu juga melaporkan tingginya kasus gangguan jiwa, termasuk pasien yang masih dalam pemasungan.
"Untuk itu Pemkab Nias Barat siap menyediakan lahan jika Kemenkes membangun Rumah Sakit Jiwa pertama di Kepulauan Nias," ujarnya.
Acara groundbreaking ini menjadi penanda dimulainya pembangunan fasilitas kesehatan yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan layanan medis di daerah kepulauan serta menjadi wujud nyata perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat di wilayah terluar Indonesia.
Hadir pada acara groundbreaking RS Tipe C itu Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, Dirjen Farmasi dan Alkes Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Ghotama Airlangga, Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Lavi Rizki Zuhal.
Wali Kota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, Bupati Nias, Yaatulo Gulo, Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia, Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, mewakili Polres Nias, Kodim 0213 Nias, Kejaksaan Negeri Gunungsitoli, dan Anggota DPRD Nias Barat, Sekda, Asisten, Kadis, Kaban, ASN serta Penjabat Administrator lainnya. [CKZ]