"Itu sudah lumrah buat kita di Nias, bukan tujuannya untuk berjudi tetapi lebih dari pada bagaimana kita sebagai makhluk sosial saling mengunjungi jika ada saudara maupun kerabat yang mengalami duka, sekedar untuk meramai-ramaikan," ujarnya.
Dia meminta kepada pihak yang menyebarkan video tersebut untuk bisa membuktikan jika itu terjadi di kantor DPRD.
Baca Juga:
Jakarta Pernah Buka Kasino Resmi, Setoran Negara Tembus Rp 200 M Tiap Bulan
"Jangan melakukan pembunuhan karakter dengan menggiring opini, apalagi menyeret-nyeret nama lembaga DPRD," tegasnya. [CKZ]