"Itu sudah lumrah buat kita di Nias, bukan tujuannya untuk berjudi tetapi lebih dari pada bagaimana kita sebagai makhluk sosial saling mengunjungi jika ada saudara maupun kerabat yang mengalami duka, sekedar untuk meramai-ramaikan," ujarnya.
Dia meminta kepada pihak yang menyebarkan video tersebut untuk bisa membuktikan jika itu terjadi di kantor DPRD.
Baca Juga:
Kasus Judi Online: Bekuk 17 Tersangka Pegawai Komdigi, Polisi Sita Rp 3,1 Miliar
"Jangan melakukan pembunuhan karakter dengan menggiring opini, apalagi menyeret-nyeret nama lembaga DPRD," tegasnya. [CKZ]