WahanaNews-Nias | Memprihatinkan, kalimat itu mungkin sangat tepat menggambarkan kondisi destinasi wisata "Bukit Hermon" yang terletak di Desa Lolowau Lahomi, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat yang saat ini terkesan terabaikan, sehingga mengakibatkan mulai tumbuh tanaman liar besar hingga tak ada lagi pengunjung datang.
Di objek Wisata Bukit Hermon ini, telah dibangun 105 anak tangga menuju puncaknya, di sana terdapat beberapa pondok.
Baca Juga:
Peringati Hari Pariwisata Dunia, Sudin Parekraf Jakarta Pusat Promosi Destinasi Wisata
Pada awal dibangun objek wisata ini sempat menjadi primadona, sehingga banyak pengunjung berdatangan untuk menikmati keindahan bukit ini, sebab di lereng bukit ini ada mata air yang jernih bahkan diyakini memiliki khasiat.
Hal ini diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat dengan gelar adat sebagai Balugu/Tua Faedo Ataro, Ama Yuti Daeli, kepada Nias.WahanaNews.co, Jum'at (24/6/2022).
"Kami merasa kecewa atas ketertinggalan dan ketidakpedulian pemerintah pada objek wisata Bukit Hermon ini," kata Ama Yuti Daeli.
Baca Juga:
6 Manfaat Solo Traveling yang Bisa Mengubah Hidupmu
Ia menuturkan, Bukit Hermon ini adalah tempat kediaman nenek moyang warga Desa Lolowau Lahomi pada zaman dahulu kala, dan Bukit Hermon telah dijadikan objek wisata sejak terbentuknya Kabupaten Nias Barat pemekaran dari kabupaten Nias yang saat itu masih dipimpin oleh Pj. Bupati Nias Barat, Faduhusi Daeli.
Namun, kata dia, beberapa tahun belakangan ini Bukit Hermon ini tidak terpelihara lagi, bahkan di lokasi tersebut mulai tumbuh tanaman liar besar dan pengunjung tidak ada lagi.
"Padahal sudah beberapa kali pemerintah baik daerah dan pemerintah pusat mensurvei lokasi bukit Hermon ini," bebernya.