Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli – Ketua Pengurus Yaperti Nias, Marinus Gea, SE.,M.Ak., mengharapkan lulusan Universitas Nias (UNIAS) memiliki daya saing (competitiveness) dan daya sanding (collaboration) yang kuat serta dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Ia pun mengingatkan Universitas Nias untuk berupaya menghadirkan sistem pendidikan transformatif.
Baca Juga:
Keren, Anak Nelayan Mahasiswa UNIAS Bikin 'Book Chapter' tentang Keanekaragaman Hayati Laut Dalam
“Era disrupsi dan masa depan yang akan disongsong semakin kompetitif, kompleks, liquid, dan penuh resiko,” kata Marinus Gea saat menyampaikan pidatonya pada acara Sidang Senat Terbuka Wisuda Universitas Nias (UNIAS) periode II Program Diploma III dan Sarjana Tahun 2023, di Auditorium STT BNKP Sunderman Gunungsitoli,” selasa Selasa (19/12/2023).
Menurut Anggota Komisi XI DPR RI ini, arus informasi, komunikasi, dan interaksi yang positif jauh lebih mudah kita peroleh.
Tetapi kemudahan arus komunikasi dan interaksi juga dapat membawa ancaman terhadap ideologi Pancasila, kebhinekaan, dan kedaulatan, bila tidak disikapi dengan cermat dan bijak.
Baca Juga:
100 Mahasiswa FST UNIAS Dimagangkan, Plt. Rektor: Jaga Citra dan Nama Baik
“Dalam konteks pendidikan, setidaknya ada empat tantangan besar yang harus dihadapi pada era disrupsi, yaitu masifnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menjangkau keseluruhan sistem sosial dan turut mengubah tatanan sosial menjadi lebih cepat. Kemudian perubahan paradigma, arah, dan mindset pendidikan yang berimplikasi pada perubahan kompetensi dan profil lulusan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Marinus Gea, Global Competitiveness Index, Global Talent Competitivenes Index, PISA, Webometrics dan beragam pemeringkatan lainnya, baik nasional dan internasional yang berimplikasi pada predikat dan reputasi institusi pendidikan.
Dan Pandemi Covid 19 yang menyisakan PR tentang gegar budaya, menurunnya kualitas pembelajaran, hingga ancaman loss generation, di mana 1,6 miliar peserta didik di dunia kehilangan hak belajarnya.
Oleh karena itu, salah satu upaya Perguruan Tinggi menciptakan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, dan kompetitif di era disrupsi adalah dengan mengubah sistem pendidikan menuju pusat keunggulan (center of excellence) dengan menghadirkan pendidikan transformatif yang meliputi lima komponen.
“Kompetensi holistik terintegratif, Kurikulum progresif, Pendidik-Dosen yang kritis dan reflektif, penelitian dan pengabdian masyarakat yang transformatif, pembelajaran transformatif,”
“Integrasi framework pendidikan transformatif ini diharapkan dapat berdampak terhadap pengembangan kompetensi Generasi Emas 2045,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan pendidikan transformatif ini juga adaptif dengan keterampilan pembelajaran abad 22.
“8C, critical thinking, communication, creative, collaborative, care, culture, connection dan community,” sebutnya.
Sambung dia, dari sinilah harapan membangun Kepualaun Nias disemaikan dan diimplementasikan.
“Kepulauan Nias dengan segala potensi yang ada di dalamnya adalah field (medan area) bagi pengamalan keilmuan yang kalian miliki sebagai putra putri terbaik Nias,”ujarnya.
Ia mengatakan, Kepulauan Nias memiliki nilai strategis dari sisi SDA, kependudukan, ekonomi, dan geopolitik, namun masih relatif rendah dari sisi pendidikan dan pembangunan manusianya. Terkait hal ini, setidaknya ada tiga strategi yang dapat digunakan.
“Pertama, secara paradigmatik, ubah mindset dan letakkan pendidikan sebagai leading sector pembangunan. Kedua, menyusun cetak biru (blue print) bidang keunggulan pendidikan yang sejalan dengan potensi Kepulauan Nias”,
“Dan Ketiga, kolaborasi multipihak dalam memajukan pendidikan dan pembangunan di Kepulauan Nias yang ujungnya adalah regulasi atau peraturan daerah tentang pembangunan SDM dan pendidikan unggul,” terangnya.
mengakhiri pidatonya, Marinus Gea mengucapkan selamat kepada para Wisudawan atas kelulusan dan penyelesaian studi di UNIAS.
Sebagai informasi, pada acara wisuda itu, Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Wilayah Sumatera Utara, Prof, Dr. H. Bahdin Nur Tanjung, MM., hadir mengisi orasi ilmiah.
Terpantau, keluarga para wisudawan dan wisudawati tampak antusias menghadiri acara wisuda tersebut, hingga Auditorium STT BNKP Sunderman Gunungsitoli dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan acara tersebut.
Turut hadir pada acara wisuda itu, Ketua pengurus Yaperti Nias sekaligus Anggota DPR RI, Marinus Gea, SE.,M.Ak., mewakili Kepala LLDikti, Pengawas Yaperti Nias, Ketua DPRD se-Kepulauan Nias, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), dan sejumlah tokoh masyarakat se-Kepulauan Nias. [CKZ]