Lantas Ferdy Sambo, lanjut Kuat Ma’ruf, meminta dirinya untuk berbohong dalam peristiwa tewasnya Brigadir J atau Yosua.
“Udah, kamu bilang saja ada di balkon, ada suara tembakan, kamu tiarap, jadi kamu tidak tahu ada suara tembakan di bawah, jelas ya?” kata Kuat Ma’ruf meniru perkataan Ferdy Sambo.
Baca Juga:
Divonis Penjara 15 Tahun, Hakim Yakini Kuat Ma'ruf Hendaki Pembunuhan Brigadir Yosua
Saat itu, Kuat Ma’ruf mengesankan dirinya hendak protes pada skenario yang dibuat Ferdy Sambo namun tidak jadi.
“Pak, saya ngomong gitu. Ini untuk bantu Richard (kata Ferdy Sambo kepada Kuat Ma’ruf), jelas ya?” ucap Kuat menceritakan pernyataan Ferdy Sambo.
Dari pernyataan itu, Kuat Ma’ruf pun mengaku menjalani perintah Ferdy Sambo untuk berbohong dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Baca Juga:
Terlibat Pembunuhan Berencana, Jaksa Tuntut Kuat Ma’ruf 8 Tahun Penjara
“Dari situ saya mulai berbohong,” kata Kuat Ma’ruf di dalam sidang.
Tiba-tiba Hakim Wahyu Iman Santoso pun menimpali keterangan Kuat Ma’ruf di persidangan.
“Dan berbohongnya yang konsisten. Kalau ini baru saya percaya kau jujur, kali ini aku percaya kau jujur, serius, kau mulai kebohongannya dari situ kan sampai hari ini, kan gitu ya, baru percaya aku kalau kau bohong, kau jujur kali ini, baru kupercaya yang di kali ini,” ucap Hakim Wahyu Iman Santoso.