Menurut dia, kendala pemerintah cukup beragam.
"Booster ini belum capai target 50 persen karena banyak faktor, salah satunya adalah menurunnya atau keengganan masyarakat melakukan booster terutama setelah Lebaran Idul Fitri," ujar Syahril.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
Ia mengatakan, keengganan itulah yang menyebabkan vaksinasi tidak secepat sebelum mudik Lebaran.
Padahal, jika seseorang belum menerima vaksin booster maka lebih berisiko terjadi turunnya kekebalan untuk mencegah pasien mengalami gejala lebih berat.
Oleh karena itu, Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster di layanan kesehatan terdekat.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
"Vaksin booster juga memberikan imunitas atau kekebalan tubuh agar masyarakat yang divaksin itu mempunyai imunitas yang tinggi agar gejala Covid-19 tidak terlalu berat," lanjut dia.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan penerima vaksin booster dengan bekerja sama atau menggerakan stakeholder, seperti TNI/Polri, Satgas, pihak swasta dan media agar meningkatkan kembali sentra vaksinasi.
Selain itu, mendorong sejumlah tempat umum dan syarat perjalanan untuk menerapkan vaksin booster untuk syarat masuk. [rin/CKZ]