Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia pada November 2022 juga masih tinggi, yakni berada pada angka 119,1. Hal ini menunjukkan optimisme yang cukup kuat dalam momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
Mandiri spending index yang dihitung Bank Mandiri, yakni konsumsi yang menggunakan instrumen seperti credit card, juga menunjukkan tren kenaikan 130,8 hingga November 2022.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
"Kita harapkan momentum ini terjaga sampai akhir tahun," jelas Sri Mulyani saat melakukan konferensi pers APBN Kita pekan lalu, dikutip Senin (26/12).
Penjualan ritel kendaraan bermotor juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat, di mana penjualan mobil tumbuh 3,7% (yoy) dan sepeda motor melonjak 26,9%.
"Artinya untuk kelas menengah masih memiliki daya beli dan berkemauan konsumsi yang cukup sehat dan ini mendukung pertumbuhan ekonomi kita terutama untuk kuartal IV-2022," jelas Sri Mulyani lagi.
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tren yang meningkat sepanjang tahun 2022. Pada Kuartal I-2022 tumbuh 5% (year on year/yoy), meningkat menjadi 5,4% (yoy) pada Kuartal II-2022 dan naik lagi menjadi 5,7% (yoy) pada Kuartal III-2022.
Laju pertumbuhan konsumsi diperkirakan masih akan relatif stabil dan berpotensi menguat pada periode Natal dan libur tahun baru (Nataru). Sehingga pertumbuhan ekonomi di tanah air masih akan terjaga pada kuartal IV-2022.
Sehingga, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 akan berada pada kisaran 5,1% hingga 5,3%. Sementara di 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat, seiring dengan ekonomi global yang juga melemah.