"Diskusi atau diskursus seputar idealitas Pilkada, usulan (dipilih) di DPRD dan seterusnya sebagaimana juga diskursus seputar refleksi atas partisipasi yang memang turun meskipun masih dalam 70 persen. Ini kan dinamika pasca Pilkada," terangnya.
Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengusulkan jika kepala daerah dipilih oleh DPRD. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kamis (12/12/2024) kemarin.
Baca Juga:
Prabowo Gulirkan Wacana Lama, Pilkada Lewat DPRD Kembali Jadi Sorotan
Prabowo menilai, jika Pilkada langsung memiliki ongkos yang mahal. Sehingga Pilkada melalui DPRD ini akan lebih efisien.
“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati," ujar Prabowo.
Selain Mahfud MD, pernyataan Prabowo tersebut langsung menuai berbagai respon dari sejumlah partai politik, pemerintah hingga KPU.
Baca Juga:
Politisi Sumedang Tanggapi Wacana Prabowo Soal Pilkada Dipilih DPRD, Titus: Bisa Hemat Anggaran Hingga 60 Persen
Adapun sejumlah partai politik yang turut merespon wacana tersebut diantaranya PKB, PKS dan PDI Perjuangan.
Ketua Harian DPP PKB Ais Syafiah Ashar mengklaim partainya sejak dahulu sudah mendorong agar kepala daerah dipilih DPRD.
Ais menilai tugas dan fungsi gubernur lebih kepada perpanjangan tangan pemerintah pusat ke kabupaten/kota, bukan sebagai kepala eksekutif yang memiliki otonomi penuh terhadap sebuah kabupaten/kota.