Adapun KPM yang menerima bantuan pangan beras berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional dari Kemensos. Kota Gunungsitoli sebanyak 12.823, Nias Barat 10.798, Nias Utara 15.731, Nias Selatan 25.280, dan Nias 14.161.
Sedangkan penyaluran beras jenis Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dijadwalkan berdasarkan keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) 5 Juli 2025 urung terlaksana karena persyaratan yang sangat ketat.
Baca Juga:
Ferum Bulog Akan Segera Salurkan Beras Bantuan Pangan Kepada 32.353 KPM di Tapteng
"Baru keluar edarannya 5 Juli 2025 dimulai lagi penyalurannya. Lalu, kenapa kita tidak nyalur karena ternyata Bapanas menetapkan persyaratan yang begitu ketat," terang Khoiruddin.
Saat ini, stok beras Bulog baik bantuan pangan maupun SPHP sebanyak 2.250 ton, aman untuk persediaan selama 3 bulan ke depan.
Dengan demikian, Bulog siap menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat Kepulauan Nias dan memastikan ketersediaan pangan yang stabil di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng Gelar Rapat Pengendalian Inflasi, Bulog Sibolga Akan Salurkan Bantuan Pangan
Untuk bantuan pangan ini Khoiruddin berharap dapat menurunkan harga beras dan meningkatkan stabilitas ekonomi serta stabilitas harga.
"Terkait SPHP, kami mengharapkan kepada para pengecer agar mengikuti aturan dari Bulog yaitu menjual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)," ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan Polres Nias untuk menindak hal-hal yang melanggar aturan. [CKZ]