"hana lo'o kufu gitomo (kenapa tidak kamu kutip karetmu)," kata korban.
"hana ofasodo, areudo (kenapa kau paksa saya, saya lagi malas)," jawab Tersangka sambil kembali berjalan ke belakang samping sebelah kiri rumah, dan kemudian ia berhenti di situ.
Baca Juga:
Wakil Walikota Medan Tanggap Cepat Kasus Kekerasan Seksual Anak di Medan Menteng
Tapi korban kembali mengingatkan tersangka dari dalam rumah, "hawa tebai muwao khou, u'angerai-ngeraigo joguna khoda (kenapa kau tidak bisa dibilangin, pikirkan kebutuhan kita)" kata korban kepada tersangka.
"hana nalo o'angeraigo joguna khoda (kenapa kalau tidak ku pikirkan kebutuhan kita)," jawab tersangka.
Tapi korban pun terus menegur tersangka dari dalam rumah sambil berjalan ke arah depan rumah.
Baca Juga:
Pengumuman DNA Bareskrim Picu Tangisan dan Kemarahan Lisa Mariana
Akhirnya, tersangka pun tersulut emosi, ia berjalan ke arah depan rumah. Sampai di depan rumah, lalu ia menghampiri ayahnya yang sudah berada di situ.
Pada saat itu, posisi mereka saling berhadapan. Tiba-tiba tersangka langsung memukulkan kayu bakar yang ada di tangan sebelah kanannya sebanyak satu kali ke arah korban.
Tetapi korban menahan dengan telapak tangan kanannya. Tersangka pun berupaya memegang ujung salah satu kayu bakar dengan kedua tangan dan memukul dengan sekuat tenaga pada bagian kelapa atas korban sebanyak tiga kali.