WahanaNews-Nias | Rusaknya sejumlah infrastruktur jalan menuju Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat dikeluhkan pengunjung yang hendak menyaksikan Festival Pesona Aekhula, bahkan mengaku malas datang hingga enggan membawa keluarganya untuk melihat Festival Pesona Aekhula dikarenakan Infrastruktur jalan yang rusak menuju lokasi kegiatan.
"Saya memperhatikan acara Festival Pesona Aekhula ini memang bagus, tetapi kita perlu tau bahwa kalau kita membangun pariwisata yang pertama-tama kita harus memperbaiki infrastuktur, saya perhatikan jalan masih belum memadai," ujar salah seorang pengunjung di Festival Pesona Aekhua, Penyabar Daeli, melalui video yang diterima Nias.WahanaNews.co, Minggu (18/6/2022) malam.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
Ia pun menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Nias Barat untuk terlebih dahulu memperbaiki infrastruktur jalan, sehingga tidak berdampak pada kegiatan yang sedang diselenggarakan dan berbermanfaat kepada seluruh masyarakat Nias Barat.
Pengunjung Festival Pesona Aekhua, Penyabar Daeli.
Baca Juga:
Lantik 82 Pj Kades, Plt. Bupati Nias Barat: Jangan Memihak ke Salah Satu Paslon di Pilkada
"Pertama-tama kita berbicara dulu adalah perhubungan infrastruktur, supaya apa?, supaya para wisatawan bisa datang ke tempat ini. Saya sendiri kalau mau ke Sirombu ini malas karena jalannya tidak bagus, kalau jalannya tidak bagus siapa yang mau datang kemari," ujarnya.
"Melihat situasinya hanya saya sendiri yang datang, mengajak keluarga saya sendiri tidak berani karena masih belum bagus jalannya," bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nias Barat, April Imelda Hia, kepada Nias.WahanaNews.co, Senin (20/6/2022) siang, mengatakan Festival Pesona Aekhula Kabupaten Nias Barat berlangsung selama lima hari, dimulai dari hari Sabtu (18/6/2022) hingga acara puncak penutupan pada hari Rabu (22/6/2022).
Ia memastikan, pihaknya telah siap seratus persen melaksanakan event Festival Pesona Aekhula dengan segala keterbatasan yang ada.
"Nah, dari sisi infrastruktur, Pemerintah Nias Barat sudah berusaha semaksimal mungkin yang mana tupoksi Nias Barat dalam perbaikan infrastruktur kita sudah melakukan," kilahnya.
Kendala saat ini, lanjut dia, adalah jalan dari Kabupaten Nias menuju lokasi kegiatan Festival Pesona Aekhula di Kecamatan Sirombu menurutnya status jalan tersebut adalah jalan provinsi.
"Kita sudah menyurati pihak Provinsi terkait penyisipan jalan, dan itu sudah dilaksanakan. Benar memang, infrastruktur jalannya tidak bagus tapi bukan karena kwalitas tapi tarena tanahnya yang memang labil sehingga Nias Barat itu terkenal jalannya kurang bagus, tapi lebih ke struktur tanahnya," katanya.
Ia pun berharap, dengan event Festival Pesona Aekhula ini mampu mendukung percepatan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Kemudian, sekaligus untuk melestarikan kebudayaan Nias Barat baik dari sisi kuliner, kerajinan tangan maupun tari-tariannya, dan juga sebagai ajang edukasi bagi generasi milenial saat ini.
"Karena saat ini kita melihat perubahan-perubahan zaman yang sangat pesat masuk ke Indonesia khususnya, kita mengkhawatirkan budaya-budaya kita yang sudah lama ini lama-lama akan hilang dari generasi muda milenial kita saat ini," ujarnya.
"Kemudian, juga untuk memperkenalkan potensi pariwisata dan kebudayaan kita di kalangan Manca Negara maupun Nusantara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Nias Barat, Yusuf Nakhe, menjelaskan bawah status jalan tersebut adalah jalan provinsi, dan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan provinsi terkait hal ini.
"Jadi langkah pertama dulu kita koordinasi dengan provinsi, dan itu sudah ada jawaban, tapi hanya penanganan darurat untuk sementara dulu, karena itu kan mau diperbaiki permanen setelah ini, rencana untuk dipermanenkan jalan ini di awal Juli tahun 2022 sudah mulai dikerjakan," katanya.
Untuk diketahui, event Festival Pesona Aekhula dirangkai dengan berbagai jenis lomba, seperti Lomba Aekhula Voice, mancing mania, lomba layang-layang pantai, kuliner, dan lomba kerajinan tangan.
Pada acara puncak, Rabu 22 Juni 2022, pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan dipadukan dengan peringatan Hari Jadi ke-13 Kabupaten Nias Barat.
Diinformasikan, pada acara puncak ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bersama sejumlah pejabat lainnya di tingkat pusat maupun Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu, pada acara puncak juga akan ditampilkan fashion show pakaian tradisional Nias Barat, pemukulan 105 gendang dan 8 Gong, pertunjukkan budaya, tari-tarian dan beberapa kegiatan lainnya. [CKZ]