Bahkan, kata dia, setelah beberapa minggu kejadiannya, pihak sekolah sepertinya tidak mau tahu.
"Itu sempat berjarak 2 minggu, tidak ada kabar dan penjelasan dari pihak sekolah tentang apa yang terjadi kepada anakku," kesalnya.
Baca Juga:
Menkes: RS Pemerintah hingga Swasta Terlibat dalam Kasus Perundungan Mahasiswa Kedokteran
Dan, pada (16/4/2024) ia menemui Kepala Sekolah untuk meminta tanggungjawab dari para pelaku.
"Sorenya saya dihubungi Wali Kelas untuk difasilitasi ketemu dengan orang tua pelaku, dan besoknya kami ketemu di ruang BK",
"Namun, penyelesaian masalah itu tidak menghasilkan kesepakatan," katanya.
Baca Juga:
Kapolres Samosir Himbau Stop Bullying, Geng Motor, dan Tawuran di Sekolah: Cegah Kenakalan Remaja dan Peredaran Narkoba
Hingga pada (3/5/2024), lanjut dia mengatakan menerima video penganiayaan itu.
"Saya sangat kaget melihat video itu, dan tidak terima atas perlakuan yang diterima anakku, diduga pelaku ada 7 orang, jadi saya laporkan hal ini ke Polres Nias pada (6/4/2024) untuk diproses secara hukum," ujarnya.
Ia berharap kepada Polres Nias agar memproses kasus tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.