Setelah selesai memotong batang tombak itu, korban kemudian digotong menuju Puskesmas terdekat dengan kondisi ujung tombak masih tertancap di perut korban.
“Saat itu hari sudah malam, kami mengotongnya dengan diikat di sebatang kayu, tapi di perjalanan ayahku meninggal sehingga kami urungkan niat membawa ke puskesmas dan membawa jasadnya pulang ke rumah,” katanya.
Baca Juga:
Duel Kegagahan, Pemuda di Palembang Tewas Usai Kemaluannya Terkena Tombak
Pada keesokan harinya, dengan kondisi ujung tombak masih tertancap di perut korban, dari pihak Kepolisian dan Puskesmas tiba.
“Ujung tombak itu satu malam hingga besok siangnya sekitar pukul 14.00 Wib masih tertancap di perutnya, kami tidak berani mencabutnya, baru dicabut oleh tenaga medis di perutnya siang itu,” ungkap dengan nada sedih.
Atas kejadian ini, November Bu’ulolo berharap agar pihak Polres Nias Selatan segera menangkap para pelaku.
Baca Juga:
Keluarga Pria yang Tewas Kena Tombak Desak Polres Nias Selatan Segera Tangkap Para Pelaku
“Masih ada yang berkeliaran, kami mohon untuk segera ditangkap,” harapnya.
Ditambahkannya, Pihak Polres Nias Selatan telah mengambil keterangannya sebagai saksi termasuk saudara dan ibunya.
“Ada lima orang dari kami yang sudah dimintai keterangan, antara lain saya sendiri, abangku Ama Esran dan Ama Erwin, lalu Ibuku dan Ina Erwin,” tutupnya.