WahanaNews-Nias | Misionaris Albert Gustav Lück merupakan salah satu Ephorus BNKP (1936-1940).
Dia adalah salah seorang korban perang dunia ke-2, bahkan korban kejahatan perang.
Baca Juga:
Jelang HUT ke-150 Jemaat BNKP Kota Gunungsitoli, Andhika Laoly Berbagi Tali Asih kepada Warga Diakonia
Dikisahkan bahwa setelah invasi Jerman ke Belanda, maka pada tanggal 10 Mei 1940 seluruh orang Jerman yang ada di Indonesia, termasuk misionaris RMG dan Basel Mission ditangkap.
Mereka dikumpulkan dan ditahan di kamp Fort de Kock dan Lembah Alas, di Pulau Sumatera.
Berhubung telah mendaratnya pesawat tempur Jepang (aliansi Jerman) di Air Bangis, maka pemerintah kolonia Belanda memutuskan untuk memindahkan semua tahanan ke koloni Inggris di India, dengan menggunakan kapal Plancius, Ophir, dan van Imhoff.
Baca Juga:
Momen DPC HIMNI Gunungsitoli Kunjungi Panti Jompo, Andhika Laoly Berbagi Tali Asih
Pada 18 Januari 1942, Kapal van Imhoff berangkat membawa 478 internir Jerman, 110 orang Belanda, dan 62 di antaranya adalah tentara KNIL.
Setelah berlayar 1 hari, tanggal 19 Januari 1942, saat memasuki perairan dekat Nias, Kapal van Imhoff dibom oleh pesawat Jepang.
Dua Bom pertama meledak di dekat kapal, tetapi bom ketiga tepat mengenai Kapal van Imhoff.
Kapten Hoeksema panik karena kerusakan kapal, lalu memerintahkan melepas semua sekoci penyelamat ke laut.
Ada satu sekoci tidak dapat diturunkan dan akhirnya dibiarkan begitu saja.
Salah seorang penjaga meminta kepada Kapten Hoeksema agar para tawanan juga diikutkan pada sekoci, tetapi Kapten Hoeksema menolak karena tidak ada perintah untuk melepaskan para tahanan.
Dia juga menganggap bahwa seluruh tawanan adalah musuh.
Semua awak kapal van Imhoff berhasil menyelamatkan diri dengan memakai sekoci, tetapi 413 orang tawanan Jerman tewas bersama dengan tenggelamnya kapal van Imhoff.
Masih ada untung, dengan tinggalnya 1 skoci dan dapat diturunkan oleh intenerin Jerman, maka ada 65 orang yang berhasil naik skoci untuk mencapai Pulau Nias, yakni Teluk Dalam, termasuk di antaranya Misionaris Basel Mission, Gotlieb Weiler (nama-namanya dapat dibaca di dinding Gereja Yubileum BNKP di Teluk Dalam --- yang kini dipakai oleh BKPN).
Dari antara intenerin yang tenggelam itulah, ikut Ephorus BNKP 1, Albert Gustav Lück meninggal tenggelam.
Pada 19 Januari 2023 ini, peristiwa itu telah terjadi 81 tahun yang lalu.
Mengenang Albert Gustav Lück, Ephorus BNKP yang tak ada kuburan, karena tenggelam di laut, tetapi tampak buah pelayanannya, BNKP dan gereja-gereja lain di Nias. [CKZ]
Oleh : Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, M. Si.