Kapten Hoeksema panik karena kerusakan kapal, lalu memerintahkan melepas semua sekoci penyelamat ke laut.
Ada satu sekoci tidak dapat diturunkan dan akhirnya dibiarkan begitu saja.
Baca Juga:
Jelang HUT ke-150 Jemaat BNKP Kota Gunungsitoli, Andhika Laoly Berbagi Tali Asih kepada Warga Diakonia
Salah seorang penjaga meminta kepada Kapten Hoeksema agar para tawanan juga diikutkan pada sekoci, tetapi Kapten Hoeksema menolak karena tidak ada perintah untuk melepaskan para tahanan.
Dia juga menganggap bahwa seluruh tawanan adalah musuh.
Semua awak kapal van Imhoff berhasil menyelamatkan diri dengan memakai sekoci, tetapi 413 orang tawanan Jerman tewas bersama dengan tenggelamnya kapal van Imhoff.
Baca Juga:
Momen DPC HIMNI Gunungsitoli Kunjungi Panti Jompo, Andhika Laoly Berbagi Tali Asih
Masih ada untung, dengan tinggalnya 1 skoci dan dapat diturunkan oleh intenerin Jerman, maka ada 65 orang yang berhasil naik skoci untuk mencapai Pulau Nias, yakni Teluk Dalam, termasuk di antaranya Misionaris Basel Mission, Gotlieb Weiler (nama-namanya dapat dibaca di dinding Gereja Yubileum BNKP di Teluk Dalam --- yang kini dipakai oleh BKPN).
Dari antara intenerin yang tenggelam itulah, ikut Ephorus BNKP 1, Albert Gustav Lück meninggal tenggelam.
Pada 19 Januari 2023 ini, peristiwa itu telah terjadi 81 tahun yang lalu.