Saat ini, kata Eliyunus Waruwu, sekitar 68,89% warga Nias Barat menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan laut.						
					
						
						
							"Namun potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kasus Korupsi Proyek Miliaran di Dinkes Nias Barat: PPK Kembalikan Lagi Uang Rp330 Juta
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Ia menerangkan bahwa Kabupaten Nias Barat terdiri dari 105 desa yang tersebar di 8 kecamatan dengan karakteristik geografis yang beragam, mulai dari wilayah pesisir hingga kawasan perbukitan.						
					
						
						
							"Wilayah seperti Sirombu, Moro’o, dan Mandrehe Utara memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan sawah," sebutnya.						
					
						
						
							Di lain sisi, lanjut Eliyunus Waruwu, angka kemiskinan daerah mencapai 22,60%.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Sabu dan Ganja Beredar di Nias Barat, Dua Pria Ini Diringkus Polisi
								
								
									
	
								
							
						
						
							"Untuk menekan angka ini maka peningkatan produktivitas pertanian harus menjadi pilar utama melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan," imbuhnya.						
					
						
						
							Pada kesempatan itu, Eliyunus Waruwu menyampaikan penghargaan atas perhatian dan kehadiran tim Kementan.						
					
						
						
							Kegiatan kunjungan kerja ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata sebagai simbol kerja sama dan apresiasi antarlembaga.