Keempat, pengembangan sistim pariwisata berbasis budaya dan potensi lokal melalui pembenahan lokasi wisata berbasis alam dan budaya lokal serta pelaksanaan berbagai event kepariwisataan.
Selanjutnya kelima, peningkatan fasilitas olahraga. Kemudian keenam, memberikan bantuan santunan duka kepada keluarga yang tidak mampu dan disusul langkah yang ketujuh memberikan bantuan kepada korban bencana.
Baca Juga:
Simak Misi ke-3 Pasangan EZOKHI di Nias Barat: Prasarana Produktif
Dalam penjelasannya, mewujudkan misi kedua ini, pasangan Ezokhi akan mengimplementasikan dengan model Satu Desa Satu Komoditas / Kandang/ Kolam, yang disingkat dengan EKONOMI SDSK.
Dalam hal ini, satu desa diarahkan untuk mengembangkan satu jenis komoditas atau satu jenis peternakan. Komoditas yang dikembangkan adalah padi, cabai, umbia-umbian, sayur, buah-buahan, kelapa, kopi robusta, karet, dan durian.
Ternak yang diutamakan adalah babi, sapi, ayam, kambing, dan itik sedangkan untuk ikan tawar, lebih fokus untuk ikan lele, gurami, dan nila.
Baca Juga:
Pasangan EZOKHI Dapat Nomor Urut 1 di Pilkada Nias Barat: Simbol Harapan dan Kepercayaan Masyarakat
Dalam pelaksanaan program model SDSK ini, Pemerintah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dan tenaga penyuluh profesional termasuk pemanfaatan teknologi tepat guna, industri rumah tangga.
Pendanaan program ini bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN.
Dengan demikian, pembangunan perekonomian pedesaan terintegrasi dengan pembangunan tingkat Kabupaten. Pengelolaan program ini akan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nias Barat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).