“Warisan adalah kata kerja, yang berarti menemukenali, menjaga, melestarikan, dan mengembangkan lebih lanjut sesuai kondisi jaman, agar anak cucu kita kelak tetap dapat menikmatinya di kemudian hari," tuturnya di teras Hotel Kaliki, tempat ia menginap.
Dilanjutkan, ia yakin orang Nias akan jauh lebih maju dalam hal budaya dan akan memberi manfaat langsung pada masyarakat, apabila bisa terjadi kolaborasi dan sinergi antar berbagai stakeholders terkait, dan mau melepas ego sektoral yang dimiliki masing-masing kelompok.
Baca Juga:
Sambangi DPC HIMNI, Walkot Sowa'a Laoli Ajak Bergandengan Tangan Bangun Gunungsitoli
“Saya berharap melalui dunia akademis, dalam hal ini UNIAS, bisa menjadi kolaborator yang mampu 'menjahit' berbagai komponen yang ada melalui kajian-kajian akademiknya,” harapnya.
Trie Utami juga berterimakasih kepada Universitas Nias yang telah mengundangnya bukan semata sebagai penyanyi dalam acara wisuda.
“Sebetulnya yang paling inti, saya justru diundang ke Nias sebagai pekerja budaya, yang ke depannya saya siap untuk menemani Nias dalam kerja-kerja sosial budaya selanjutnya. Saya, Perkumpulan Hidora, dan Universitas Nias telah berkomitmen untuk membangun jejaring kerja, khususnya dalam tema pengarusutamaan kebudayaan dalam pembangunan Nias melalui dunia pendidikan," pungkasnya. [CKZ]