“Dan pesan saya kepada Camat dan Kepala Desa, setelah saya menyampaikan aspirasi yang direspon sangat positif oleh Bupati yang sudah mau berkomitmen, saya minta Kepala Desa dan Camat juga berkomitmen untuk menggerakkan komponen desa melakukan pendataan potensi budaya, sekaligus melestarikannya," sambung Trie Utami, yang kemudian memberi bonus menyanyikan sebuah lagu lagi sebagai apresiasi atas komitmen Bupati, camat, dan kepala desa.
Kanal Kerja Budaya
Baca Juga:
Sambangi DPC HIMNI, Walkot Sowa'a Laoli Ajak Bergandengan Tangan Bangun Gunungsitoli
Keesokan harinya, pada hari Jumat, 9 Desember 2022, Trie Utami menghadiri kegiatan Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Khusus dan Dewan Pengurus Cabang Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Kepulauan Nias periode 2022-2026. Dalam kegiatan pelantikan ini juga diisi dengan acara pentas tari tradisional dan pemberian penghargaan pada tiga orang pencipta lagu legendaris Nias (Man Harefa, Fatih Zebua, dan Arisman Zagoto), penghargaan pada tujuh orang olahragawan berprestasi, dan penghargaan pada dua orang pegiat pelestarian mangrove, oleh pengurus HIMNI Kepulauan Nias.
Pada acara yang dilaksanakan di De'Pakar Resto, Gunungsitoli, Trie Utami diminta untuk menyanyikan sebuah lagu "Mungkinkah Terjadi" (Trie Utami dan Utha Likumahuwa). Dalam membawakan lagu ini, vokalis kaliber internasional kelahiran Bandung ini menyelipkan narasi pengalamannya selama beberapa hari berkegiatan di Nias.
Diceritakannya saat pertama kali berkunjung ke Nias Selatan 30 tahun lalu yang harus menempuh waktu 7 jam dari Gunungsitoli, dan hari ini bisa ditempuh dalam 2 jam. Dan di Nias Selatan ia menemukan oase kebudayaan bernama Desa Hilimondregeraya.
Baca Juga:
Peringatan HPN 2024, Andhika Laoly Ajak Insan Pers Suarakan Kebenaran dan Kawal Demokrasi
"Desa-desa berbasis budaya adalah source of value dan source of knowledge, sebagai identitas orang Nias yang bisa ditunjukkan pada dunia. Ini adalah pintu pembuka bagi diri saya untuk kerja-kerja budaya, yang bila diijinkan, saya ingin menemani orang-orang Nias dalam proses ini," ucapnya yang disambut tepuk tangan dari ratusan audiens yang hadir.
Kemudian melanjutkan narasinya, ia berharap HIMNI bisa menjadi salah satu kanal untuk kerja budaya yang kongkrit dan riil memberi manfaat bagi masyarakat Nias, dan bagi Indonesia.
“Terima kasih Nias, begitu banyak hal yang sangat mengesankan selama saya berkegiatan di sini dalam beberapa hari,” ucapnya.