"Itu desa tetangga di wilayah kami ini tetap juga dibangun, misalnya Desa Lahemboho sudah dibangun, Desa Bitaya," ujarnya.
Lanjut dia, setiap malam di Dusun 3 ini selalu gelap gulita, anak-anak kesulitan untuk belajar hanya dengan menggunakan lampu teplok.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
"Kami berharap agar hal ini bisa diperhatikan oleh PLN, sebagai bukti bahwa bangsa ini sudah merdeka, kami juga ingin merdeka bisa menikmati yang namanya listrik," harapnya.
Terpisah, Manager Perencanaan PLN UP3 Nias, Hans, mengakui bahwa surat permohonan masyarakat tersebut telah diterima, ia beralasan terkait hal itu telah diusulkan oleh pihaknya ke UP2K Wilayah Sumatera Utara.
"Nanti kami coba lagi konfirmasi ke UP2K, apakah ini nantinya masih bisa dapat dijadikan prioritas," katanya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
Ditanya kapan realisasinya, ia mengatakan secepatnya akan dikabari. Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan terlebih dahulu klarifikasi dengan pihak UP2K.
"Ini nanti akan kami klarifikasi dengan UP2K, secepatnya kami kabari kalau sudah dapat info," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun 3, Desa Fulolo, Kecamatan Alasa, Nias Utara mengeluh masih belum bisa menikmati yang namanya listrik milik negara.