"Tapi istriku tetap bersikukuh untuk pergi, sedangkan anakku dibawa kembali ke kampung," tuturnya.
Sejak saat itu, Yarman tidak pernah bertemu dengan istrinya.
Baca Juga:
Bocah 8 Tahun Tewas Tertabrak Bus di Jalan Singaraja-Denpasar
"Sampai saat ini saya tidak pernah komunikasi dan apalagi bertemu dengannya, saya tidak tahu di mana dia berada," katanya.
Lalu, 3 bulan setelah istrinya pergi, kondisi kesehatannya pun sudah mulai berangsur membaik. Dan pada tahun 2019, ia memutuskan untuk pergi merantau.
"Saat itu saya titipkan anakku kepada keluarga di kampung dalam kondisi sehat dan baik," ujarnya.
Baca Juga:
Diduga Korban Tabrak Lari, Mayat Bocah 6 Tahun Depan Warung di Bekasi
Pertama sekali ia merantau ke Sibolga, dan bekerja di kebun karet.
"Di situ ada saudara kandung ayahku, selama setahun saya bekerja menyadap karet," katanya.
Setahun kemudian, ia pun pergi ke Padang, Sumatera Barat. Selama di sana ia bekerja sebagai buruh di perusahaan kelapa sawit dengan gaji Rp 700 ribu per bulan.