"Artinya kebijakan diambil oleh Pj. Rektor, makanya kemarin kami gagas untuk melakukan mimbar kampus dengan aksi damai," jelasnya.
Kemudian lagi, sambung dia, mahasiswa juga mengeluhkan terkait Turnitin yang mencapai 30 persen. Menurut dia, nilai angka turnitin tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan UNIRA yang sudah lama terbentuk hanya 40 persen.
Baca Juga:
Terima Izin Buka Prodi Baru Teknik Sipil dari LLDikti Sumut, UNIAS: Terus Berbenah
"Masa UNIAS yang belum lengkap fasilitasnya dipaksakan 30 persen tingkat turnitinnya, sementara pemerikasaan turnitin butuh waktu satu sampai tiga minggu pengecekan pertama," ujarnya.
Lalu, sambung dia, terkait ujian seminar juga membingungkan mereka, karena status yang sudah Acckan dan mendaftat ujian seminar proposal harus mengulang kembali dari awal karena perubahan dosen pembimbing.
Ia mengungkapkan mereka belum mendapatkan info pasti siapa saja yang sudah mendaftar kembali.
Baca Juga:
Diserang Berita Hoaks Bertubi-tubi, UNIAS: Fitnah Lebih Kejam dari Membunuh
"Dan itu nanti yang akan kami minta penjelasan kepada pihak kampus, dan rektor sudah berjanji akan berdialog hari Senin besok dengan kami di aula kampus UNIAS," bebernya.
Dari semua itu, tambah Ariyanto, yang menjadi tuntutan mahasiswa adalah meminta pembebasan pembayaran uang kuliah.
"Karena dinilai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan mahasiswa semester akhir, hal ini karena kami menganggap tidak punya sangkutan dan beban masa kuliah lagi di UNIAS," tegasnya.